Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Moeldoko: Pengiriman Senjata Boleh Lewat Bandara Komersial

image-gnews
Moeldoko. dok.TEMPO
Moeldoko. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Tentara Nasional Indonesia (purnawirawan) Moeldoko menilai pengiriman senjata oleh Kepolisian RI bisa saja dilakukan lewat bandar udara komersial. Namun, kata dia, hal itu tidak bisa dilakukan dalam keadaan biasa.

"Bisa, dalam keadaan tertentu," kata Moeldoko di Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.

Baca: Gatot Nurmantyo Siap Menjelaskan Soal Senjata ke DPR

Moeldoko mengatakan harus dilihat dahulu keadaan yang membuat senjata harus dikirim lewat bandara komersial. Dia mengatakan tidak ingin membicarakan hal tersebut tanpa dasar. "Saya tidak mau bicara yang tanpa dasar," katanya.

Menurut Moeldoko, pengiriman senjata memiliki ketentuan yang sangat ketat serta memiliki mekanisme dan aturan sendiri. "Kalau masalah senjata, memang sesuatu yang tidak mudah," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Usai Dicek Bais, Polri Akan Laporkan Hasil Pemeriksaan Senjata

Sebelumnya, Polri mengimpor ratusan senjata berat untuk Korps Brigade Mobil (Brimob) Polri. Ratusan senjata itu tiba pada Jumat, 29 September 2017, dan hingga kini masih berada di Bandara Soekarno-Hatta. Senjata tersebut sempat ditahan karena disebut belum memenuhi izin dari Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Namun, Polri menjelaskan, pengadaan senjata tersebut sudah melalui prosedur yang sah, mulai perencanaan spesifikasi, proses lelang, review staf Inspektur Pengawasan Umum serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, pengadaan dan pembelian oleh pihak ketiga, hingga proses masuk ke pabean Soekarno-Hatta. Bais juga kemarin telah melakukan pengecekan dan menyatakan pengadaan senjata tersebut sah.

Moeldoko sebelumnya adalah Panglima TNI sebelum Jenderal Gatot Nurmantyo. Saat ditanyai pers mengenai pengiriman senjata lewat bandara komersial ketika menjabat sebagai panglima, dia mengatakan tidak berpikir ke sana. "Waktu itu saya tidak sampai ke sana berpikirnya," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemenkeu Bebaskan Bea Impor Senjata Alutsista

19 November 2019

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA
Kemenkeu Bebaskan Bea Impor Senjata Alutsista

Kementerian Keuangan resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 164 Tahun 2019 terkait pembebasan bea masuk impor persenjataan


Soenarko Sedang Berkemas Sambut Penangguhan Penahanan

21 Juni 2019

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Soenarko Sedang Berkemas Sambut Penangguhan Penahanan

Soenarko sedang berkemas menjelang penagguhan penahanan.


Perbakin Diminta Transparan dalam Pengadaan Senjata

10 Oktober 2017

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Perbakin Diminta Transparan dalam Pengadaan Senjata

Perbakin harus menunjukkan izin persetujuan Kapolri dan Kementerian Pertahanan ketika impor senjata api dan amunisinya.


Perbakin Impor 500 Peluru, Begini Prosedurnya

8 Oktober 2017

Brigadir Mobil Polri mengimpor 280 pucuk senjata api Stand Alone Grenade Lauchers (SAGL) 40 x 46 mm dari Arsenal, pabrik senjata Bulgaria. Senjata ini merupakan pelontar granat satu tembakan kecepatan rendah tipe M 406. Penggunaannya untuk target area pad
Perbakin Impor 500 Peluru, Begini Prosedurnya

Impor senjata dan amunisi untuk olahraga, harus mendapat persetujuan dari polisi dan rekomendasi dari Perbakin.


Perbakin Anggap Akurasi Peluru Produksi Pindad Tak Bagus

8 Oktober 2017

Brigadir Mobil Polri mengimpor 280 pucuk senjata api Stand Alone Grenade Lauchers (SAGL) 40 x 46 mm dari Arsenal, pabrik senjata Bulgaria. Senjata ini merupakan pelontar granat satu tembakan kecepatan rendah tipe M 406. Penggunaannya untuk target area pad
Perbakin Anggap Akurasi Peluru Produksi Pindad Tak Bagus

Perbakin mengajukan syarat untuk menakar ukuran amunisi produksi Pindad.


Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan

6 Oktober 2017

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (
Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan

Amunisi senjata impor milik Polri digunakan hanya untuk melumpuhkan. Mabes TNI segera mengeluarkan rekomendasi terkait dengan senjata impor itu.


TNI Akan Beri Rekomendasi Senjata Api Polri yang Masih Ditahan

6 Oktober 2017

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Rencananya, senjata dan amunisi itu akan digun
TNI Akan Beri Rekomendasi Senjata Api Polri yang Masih Ditahan

Sebelumnya, senjata api yang dipesan Polri tertahan di Bandara Soekarno-Hatta karena belum memiliki izin dari Bais TNI.


Senjata Impor Polri, Apa yang Terjadi Setelah Peninjauan BAIS?

5 Oktober 2017

Brigadir Mobil Polri mengimpor 280 pucuk senjata api Stand Alone Grenade Lauchers (SAGL) 40 x 46 mm dari Arsenal, pabrik senjata Bulgaria. Senjata ini merupakan pelontar granat satu tembakan kecepatan rendah tipe M 406. Penggunaannya untuk target area pad
Senjata Impor Polri, Apa yang Terjadi Setelah Peninjauan BAIS?

?Tim gabungan dari Markas Besar Polri dan BAIS TNI telah mengecek?senjata impor Polri.


Senjata Impor Polri, Bagaimana Nasibnya?

4 Oktober 2017

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (
Senjata Impor Polri, Bagaimana Nasibnya?

Nasib senjata impor Polri masih belum jelas karena rapat koordinasi di kantor Menkopolhukam batal digelar lantaran Panglima TNI berhalangan hadir.


Usai Dicek Bais, Polisi Akan Laporkan Hasil Pemeriksaan Senjata

4 Oktober 2017

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Rencananya, senjata dan amunisi itu akan digunakan oleh Korps Brimob Polri. ANTARA FOTO
Usai Dicek Bais, Polisi Akan Laporkan Hasil Pemeriksaan Senjata

Polri akan menjelaskan hasil pemeriksaan senjata Brimob oleh Bais TNI di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.