TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menyarankan kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian untuk mendata dan mengevaluasi kebenaran senjata api dan alat kelengkapan tugas anggota kepolisian. "Terutama yang sedang bertugas di lapangan," tulis Neta dalam pesan yang diterima Tempo pada Selasa, 3 Oktober 2017.
Dalam data yang dilansir IPW, disebutkan bahwa dari 400.000 anggota Polri, hanya sekitar 20 persen yang tidak memiliki senjata api. Namun sebagian besar senjata yang dimiliki sudah tidak layak, seperti berkarat, sudah tua, dan sebagainya.
Baca: Spesifikasi Senjata Polri yang Disinggung Gatot Nurmantyo
Menurut Neta, karena senjata itu sudah tidak layak, maka muncul dua akibat. Pertama, sering terjadi kasus salah tembak. Tidak jarang masyarakat menjadi korban. Kedua, polisi tewas akibat pelaku kejahatan dan teroris, meningkat dari tahun ke tahun.
Maraknya ancaman terorisme dan makin banyaknya pelaku kejahatan bersenjata api, lanjut dia, tentu menjadi ancaman bagi masyarakat dan anggota polisi itu sendiri. Karena itu, Polri perlu mengevaluasi keberadaan senjata api anggotanya dan segera membenahi dan melengkapinya.
"Terutama menjelang pilkada serentak 2018 dan pilpres 2019 yang tingkat kerawanannya sangat tinggi, Polri perlu mengantisipasinya," ujar Neta. Salah satu antisipasinya adalah dengan melengkapi dan membenahi peralatan tugas kepolisian di lapangan.