Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menhan Sebut Impor Senjata Polri Sudah Sesuai dengan Prosedur

image-gnews
07_nasional_MenhanPanglima
07_nasional_MenhanPanglima
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan impor ratusan senjata berat yang dilakukan Kepolisian RI sudah sesuai dengan prosedur. Senjata itu sempat tertahan di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Jumat, 29 September 2017.

"Tinggal nanti di lapangan, bagaimana nanti serah-terimanya dan segala macam, ya," katanya sebelum rapat bersama Komisi Pertahanan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017.

Baca: Spesifikasi Senjata Polri yang Disinggung Gatot Nurmantyo

Ryamizard mengakui masih ada kekurangan dalam koordinasi antarlembaga terkait. "Mudah-mudahan ke depan berjalan betul karena harus satu induk, yaitu Menteri Pertahanan," ucapnya.

Ia menjelaskan, Kementerian Pertahanan sudah mengetahui rencana pengadaan senjata oleh Polri. Pihak kepolisian, kata dia, sudah mengirimkan surat pemberitahuan meski dilakukan pada tahun lalu.

"Berarti sudah izin, ya, cuma tingkat bawah saja. Ke depan, Menhan atau siapa pun harus mempertegas kembali," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polri mengimpor senjata itu untuk Korps Brimob Polri melalui PT Mustika Duta Mas. Senjata itu antara lain 280 pucuk senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) kaliber 40 x 46 milimeter, yang dikemas dalam 28 kotak (10 pucuk per kotak) dengan berat total 2.212 kilogram.

Baca juga: Polisi Mengecek Senjata yang Masih Tertahan di Bandara Soetta

Selain itu, amunisi berupa Ammunition Castior 40 mm, RLV-HEFJ kaliber 40 x 46 mm, dan high explosive fragmentation jump grenade. Amunisi tersebut dikemas dalam 70 boks (84 butir per boks) dan 1 boks (52 butir). Totalnya mencapai 5.932 butir (71 boks) dengan berat 2.829 kg.

Barang tersebut diturunkan dari pesawat pada Jumat, 29 September 2017, pukul 23.45, dan berakhir Sabtu, 30 September 2017, sekitar pukul 01.25. Barang kemudian dipindahkan ke kargo Unex. Meski demikian, kargo itu masih membutuhkan rekomendasi dari Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI dan lolos dari proses kepabeanan. Karena masih menunggu izin dari Bais, barang itu belum bisa diambil penerimanya, yang tercatat Bendahara Pengeluaran Korps Brimob Polri, Kesatrian Amji Antak, Kelapa Dua, Cimanggis, Indonesia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemenkeu Bebaskan Bea Impor Senjata Alutsista

19 November 2019

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 11 November 2019. Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. ANTARA
Kemenkeu Bebaskan Bea Impor Senjata Alutsista

Kementerian Keuangan resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 164 Tahun 2019 terkait pembebasan bea masuk impor persenjataan


Soenarko Sedang Berkemas Sambut Penangguhan Penahanan

21 Juni 2019

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Soenarko Sedang Berkemas Sambut Penangguhan Penahanan

Soenarko sedang berkemas menjelang penagguhan penahanan.


Perbakin Diminta Transparan dalam Pengadaan Senjata

10 Oktober 2017

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Perbakin Diminta Transparan dalam Pengadaan Senjata

Perbakin harus menunjukkan izin persetujuan Kapolri dan Kementerian Pertahanan ketika impor senjata api dan amunisinya.


Perbakin Impor 500 Peluru, Begini Prosedurnya

8 Oktober 2017

Brigadir Mobil Polri mengimpor 280 pucuk senjata api Stand Alone Grenade Lauchers (SAGL) 40 x 46 mm dari Arsenal, pabrik senjata Bulgaria. Senjata ini merupakan pelontar granat satu tembakan kecepatan rendah tipe M 406. Penggunaannya untuk target area pad
Perbakin Impor 500 Peluru, Begini Prosedurnya

Impor senjata dan amunisi untuk olahraga, harus mendapat persetujuan dari polisi dan rekomendasi dari Perbakin.


Perbakin Anggap Akurasi Peluru Produksi Pindad Tak Bagus

8 Oktober 2017

Brigadir Mobil Polri mengimpor 280 pucuk senjata api Stand Alone Grenade Lauchers (SAGL) 40 x 46 mm dari Arsenal, pabrik senjata Bulgaria. Senjata ini merupakan pelontar granat satu tembakan kecepatan rendah tipe M 406. Penggunaannya untuk target area pad
Perbakin Anggap Akurasi Peluru Produksi Pindad Tak Bagus

Perbakin mengajukan syarat untuk menakar ukuran amunisi produksi Pindad.


Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan

6 Oktober 2017

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (
Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan

Amunisi senjata impor milik Polri digunakan hanya untuk melumpuhkan. Mabes TNI segera mengeluarkan rekomendasi terkait dengan senjata impor itu.


TNI Akan Beri Rekomendasi Senjata Api Polri yang Masih Ditahan

6 Oktober 2017

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Rencananya, senjata dan amunisi itu akan digun
TNI Akan Beri Rekomendasi Senjata Api Polri yang Masih Ditahan

Sebelumnya, senjata api yang dipesan Polri tertahan di Bandara Soekarno-Hatta karena belum memiliki izin dari Bais TNI.


Senjata Impor Polri, Apa yang Terjadi Setelah Peninjauan BAIS?

5 Oktober 2017

Brigadir Mobil Polri mengimpor 280 pucuk senjata api Stand Alone Grenade Lauchers (SAGL) 40 x 46 mm dari Arsenal, pabrik senjata Bulgaria. Senjata ini merupakan pelontar granat satu tembakan kecepatan rendah tipe M 406. Penggunaannya untuk target area pad
Senjata Impor Polri, Apa yang Terjadi Setelah Peninjauan BAIS?

?Tim gabungan dari Markas Besar Polri dan BAIS TNI telah mengecek?senjata impor Polri.


Senjata Impor Polri, Bagaimana Nasibnya?

4 Oktober 2017

KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menunjukkan jenis senjata pelontar granat superti barang yang masih tertahan di kepabeanan Bandara Soetta ketika memberikan keterangan di Mabes Polri, Sabtu (
Senjata Impor Polri, Bagaimana Nasibnya?

Nasib senjata impor Polri masih belum jelas karena rapat koordinasi di kantor Menkopolhukam batal digelar lantaran Panglima TNI berhalangan hadir.


Moeldoko: Pengiriman Senjata Boleh Lewat Bandara Komersial

4 Oktober 2017

Moeldoko. dok.TEMPO
Moeldoko: Pengiriman Senjata Boleh Lewat Bandara Komersial

Moeldoko menyebut Indonesia memiliki ketentuan yang sangat ketat dalam hal pengiriman senjata.