TEMPO.CO, Jakarta - Australia ingin meningkatkan kerja sama di bidang siber dengan Indonesia. Duta besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengatakan Australia dan Indonesia memiliki tantangan yang sama.
"Siber adalah isu yang penting untuk kita, Indonesia dan Australia berbagi tantangan yang sama," kata Paul seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017.
Baca:
Penjahat Siber Cina Anggap Indonesia Tempat ...
Jusuf Kalla Buka Kongres Asosiasi Media Siber ...
Paul mengatakan dalam beberapa bulan mendatang, ahli siber Australia akan berkunjung ke Indonesia. Pertemuan itu akan membicarakan persoalan-persoalan siber yang dihadapi kedua negara. Sebaliknya, ahli siber dari Indonesia pun akan berkunjung ke Australia untuk membicarakan persoalan yang sama. "Saya pikir ini isu alamiah untuk kedua negara."
Keseriusan Australia menjalin kerja sama siber ini terlihat pada pertemuan Menteri Siber Australia dan Menteri Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, di Singapura beberapa pekan lalu. Dalam pertemuan internasional di bidang siber itu, pejabat kedua negara mendiskusikan kerja sama yang bisa dilakukan Australia dan Indonesia. Pemerintah Australia berharap kedua negara bisa melakukan cara terbaik dan cepat dalam menangani isu siber. Salah satunya dengan pelatihan di bidang siber.
Baca juga:
Mengintip Kantor PT Mustika Dutamas, Pengimpor Senjata Brimob ...
MA Periksa Kemungkinan Ada Sesuatu di Balik ...
Dalam penjelasannya kepada wartawan beberapa pekan lalu, Wiranto mengatakan Indonesia adalah negara yang paling berpotensi untuk mengembangkan keamanan siber yang lebih handal. Kesimpulan itu didapat Wiranto seusai mengikuti pertemuan rapat koordinasi antarnegara tentang keamanan siber di Singapura. Karena itu, pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara sudah sangat mendesak dilakukan. "Segera, karena ini sudah sangat mendesak," kata Wiranto, pada Jumat, 22 September 2017.
Potensi Indonesia itu, kata Wiranto, dilatari pengguna internet di Indonesia yang sangat besar, yaitu 132 juta pengguna internet. Ini membuat posisi Indonesia untuk melakukan kegiatan-kegiatan berbasis teknologi informasi menjadi dominan. Dalam kaitan itulah Wiranto menekankan pentingnya keberadaan BSSN.
AMIRULLAH SUHADA