TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Musim kemarau baru saja datang, namun 16 dari 18 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mulai kekeringan. Kekeringan ini mulai mengganggu sektor pertanian di kawasan paling selatan Yogyakarta tersebut."Para petani di 16 kecamatan itu sekarang tidak bisa lagi menanam padi dan mengalihkan ke tanaman singkong," ungkap Kepala Seksi Benih dan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul, Bambang Pujihartono, kepada wartawan, Senin (18/6).Menurut Bambang, hanya ada dua kecamatan di Gunungkidul yang tidak dilanda kekurangan air, yakni Kecamatan Ponjong dan Karangmojo. Sedangkan 16 kecamatan yang mulai kekeringan adalah Kecamatan Wonosari, Nglipar, Ngawen, Semin, Playen, Patuk, Paliyan, Gedangsari, Saptosari, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tanjungsari, Tepus, Rongkop dan Semanu.Bambang mengatakan pada musim penghujan tahun ini di Gunungkidul ada 6.514 hektare lahan yang bisa ditanami padi dengan total produksi mencapai 35.065 ton. Terkait dengan datangnya musim kering, Bambang yakin produksi padi di Gunungkidul akan turun drastis."Padahal, 70 persen lahan tanaman padi di Gunungkidul berada di 16 kecamatan yang mulai dilanda kekeringan itu. Dengan demikian, produksi padi di Gunungkidul dipastikan akan jauh berkurang," ujarnya.Namun, Bambang menyakinkan bahwa tidak akan terjadi kerawanan pangan di Gunungkidul meski produksi beras dipastikan turun drastis pada musim kemarau nanti. Kalaupun ada kekurangan stok beras, pasokan dari daerah lain dipastikan lancar.Heru CN