TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Peduli Novel Baswedan membuka penggalangan dana untuk penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Aliansi ini mengajak masyarakat menyumbangkan dana guna membantu biaya pengobatan Novel di Singapura.
"Proses penyembuhan Novel memakan waktu yang cukup panjang,” demikian pernyataan yang termuat dalam siaran pers Aliansi Peduli Novel Baswedan di Jakarta, Jumat, 29 November 2017. “Beban materi dan nonmateri keluarganya pasti sangat besar."
Aliansi Peduli Novel Baswedan ini merupakan gabungan dari beberapa instansi dan perusahaan. Di antaranya terdiri atas Tempo, Amnesty International Indonesia, Indonesia Corruption Watch, Gusdurian, dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.
Baca: Mengapa Polisi Tak Umumkan Sktesa Kedua Penyerang Novel Baswedan
Novel Baswedan menjadi korban teror orang tak dikenal. Ia disiram air keras seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Akibat serangan itu, mata kiri Novel rusak dan harus dioperasi. Kini ia tengah menjalani perawatan di Singapura, yang biayanya tidak sedikit.
Penggalangan dana yang digelar Aliansi Peduli Novel Baswedan itu dilakukan lewat kitabisa.com. Saat ini jumlah dana yang terkumpul baru Rp 1.801.641, sedangkan targetnya adalah Rp 100 juta.
Aliansi Peduli Novel Baswedan menganggap Novel adalah simbol perjuangan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Karena itu, bantuan yang dibutuhkan bukan sebatas materi, melainkan juga dukungan. "Dukungan kami merupakan bentuk perlawanan terhadap korupsi, penyakit akut yang menggerogoti bangsa ini," demikian tertulis dalam siaran pers.