TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kasus nikahsirri.com adalah perilaku ilegal dan bertentangan dengan agama. Dia meminta pernikahan tidak dikotori dengan orientasi pada kesenangan fisik semata.
"Sudah jelas itu praktek yang enggak betul. Agama sama sekali tidak membenarkan praktek-praktek seperti itu, karena itu masuk kepada perilaku ilegal dan melanggar ketentuan agama," kata Lukman saat ditemui di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu, 27 September 2017.
Baca: Menteri Yohana: Situs Nikah Siri Melecehkan Martabat Perempuan
Lukman mengatakan pernikahan di mata agama itu adalah peristiwa sakral dan suci. Pernikahan adalah ikatan yang tidak hanya hubungan fisik antara lelaki dan perempuan, tapi juga merupakan ikatan akad untuk membangun rumah tangga. Dari pernikahan itu nantinya diharapkan lahir keturunan yang baik.
"Jadi semua agama menganggap, menilai, bahwa perkawinan itu adalah suci," ujar Lukman. "Makanya kita jangan mengotori dengan hal-hal yang berorientasi kepada materi atau berorientasi pada kesenangan-kesenangan fisik semata," dia melanjutkan.
Seperti diketahui, kepolisian kini tengah memproses situs nikahsirri.com. Situs itu menawarkan lelang keperawanan dan nikah sirri bagi anggotanya. Polisi telah menetapkan pendiri situs nikahsirri.com, Aris Wahyudi, sebagai tersangka. Dia diduga menjalankan bisnis ilegal karena melelang perempuan perawan.
Baca juga: Pernikahan Ilegal, Polisi: Member Nikahsirri Kebanyakan Pria
Mitra situs nikahsirri.com adalah orang-orang yang bersedia menjadi mempelai wanita atau pria, juga menjadi penghulu dan saksi. Setelah membayar, klien harus melaporkan melalui email. Nantinya, username dan password itu akan dikirim oleh Aris ke email klien. "Makanya harus ada mahar. Kalau belum bayar, ya, tidak akan dapat username dan password," kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin, 25 September 2017.
Sejak diluncurkan 19 September 2017, klien nikahsirri.com mencapai 2.700 orang. Adapun mitra yang bekerja sama dengan situs sudah ada 300 orang. Argo menduga, pelanggan yang mendaftar dapat mengakses gambar pornografi yang ditampilkan dalam situs. "Yang ditampilkan tulisan dan foto-foto berbau pornografi. Makanya kami tangkap si Aris," katanya.
AMIRULLAH SUHADA | FRISKI RIANA