TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kepala daerah menghilangkan perasaan tidak diawasi karena jauh dari pemerintah pusat. Ia mengaku sedih dengan banyaknya kepala daerah yang tersangkut korupsi maupun terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK). "Ya, sedih saja melihat itu," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu, 27 September 2017.
Dia mengatakan banyaknya kepala daerah yang terkena OTT KPK bisa jadi menunjukan adanya perubahan perilaku korupsi. Pejabat di pusat lebih berhati-hati untuk korupsi, sehingga KPK beroperasi di luar. "Janganlah merasa jauh dari pusat tidak diawasi," ujar Kalla.
Baca:
Kemendagri: Bupati Kukar Rita Akan Dicopot Jika Jadi Terdakwa ...
Tjahjo akan Copot Tersangka Bupati Rita Setelah Pemberitahuan KPK
Menurut dia, dari sekitar Rp2.000 triliun anggaran negara, banyak anggaran pusat yang dialokasikan ke daerah. Karena itu dia meminta pejabat daerah mengalokasikan anggaran dengan efektif dan menggunakannya dengan benar.
Sejumlah pejabat daerah terkena OTT KPK dan menjadi tersangka korupsi belakangan ini. Di antaranya Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Bupati Batubara OK Arya Zulkarnaen, dan Wali Kota Cilegon Iman Ariyadi. Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari pun menjadi tersangka korupsi dari pengembangan penyidikan, bukan melalui OTT.
Baca juga:
Dapat Gelar Doktor Honoris Causa, Megawati: Deg-degan Juga ...
Pimpinan KPK: Sikap Kami terhadap Pansus Angket Tidak Berubah ...
Banyaknya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi, kata Kalla, bisa saja karena KPK sulit mencari kasus itu di pusat, karena orang makin berhati-hati dan punya kesadaran tinggi untuk tidak korupsi. Karena itu dia meminta pejabat daerah melakukan hal yang sama, yakni memiliki sifat amanah. "Jabatan itu amanah, jangan korupsi uang negara," kata Kalla.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menunggu pengumuman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi tentang penetapan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari sebagai tersangka. "Menunggu pengumuman resmi di KPK, baru ada tindakan. Kayak (Kepala Daerah) Cilegon dan Batubara," kata Menteri saat berada di Kota Padang Sumatera Barat, Selasa malam, 26 September 2017. Karenanya, Rita masih akan mengerjakan tugas-tugasnya sebagai bupati.
AMIRULLAH SUHADA