TEMPO.CO, Kediri – Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH Abdul Muid mengatakan pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G30 S PKI telah terlaksana di berbagai daerah. Namun, Muid berharap Tentara Nasional Indonesia juga mewajibkan nonton bareng film Sang Kiai. “Putar Sang Kiai juga dong,” kata Muid, Selasa 26 September 2017.
Sang Kiai yang dirilis pada 2013 mengangkat kisah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asyari. Film ini dibintangi oleh Ikranagara, Christine Hakim, Agus Kuncoro dam Adipati Dolken.
BACA: 6 Fakta Tentang Film G30 S PKI yang Wajib Diketahui
Menurut dia pemutaran film-film bertema perjuangan penting untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan patriotisme. Karena itu Sang Kiai, menurut Muid, layak untuk digaungkan kembali sebagai refleksi perjuangan pesantren di era kemerdekaan. Masyarakat, terutama warga nahdliyin, perlu mengingat perjuangan pendahulu mereka untuk menumbuhkan rasa percaya diri. “Pesantren sekarang harus lebih maju," ujar dia.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri Abu Bakar Abdul Djalil tak mempersoalkan pemutaran Sang Kiai. Dia menilai Sang Kiai layak untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme warga Kediri. “Tidak masalah, bagus itu,” katanya.
BACA: Tiga Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G30 S PKI
Dalam sejarah penumpasan PKI, Pesantren Lirboyo boleh dibilang berada di garda depan dengan dukungan TNI. Ketua Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (Gasmi) yang juga pengasuh Pondok Lirboyo, Zainal Abidin, menuturkan salah satu pengasuh pondok, almarhum Kiai Mahrus Aly, ikut berperan dalam pengiriman 97 santri pilihan untuk turut melawan pasukan sekutu di Surabaya.
Peristiwa itu dikenal dengan perang 10 November dan menjadi hari pahlawan yang diperingati hingga sekarang. Kiai Mahrus Aly juga tercatat sebagai inisiator berdirinya Kodam V/ Brawijaya serta terlibat dalam penumpasan PKI di wilayah Kediri Raya.
HARI TRI WASONO