TEMPO.CO, Jakarta - AirNav Indonesia Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) membuka Posko Crisis Center di kantornya yang terletak di sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Hal itu untuk mengantisipasi letusan Gunung Agung, Bali.
“Posko Crisis Center ini sebagai wadah informasi dan komunikasi untuk dampak erupsi Gunung Agung yang mengganggu lalu lintas penerbangan,” ucap General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Novy Pantaryanto, Senin 25 September.
Ia menjelaskan bahwa posko yang berada di Makassar tersebut akan menangani seluruh bandara yang membawahi AirNav Makassar. Karena, lanjut dia, Posko Crisis Center itu yang akan mengatur pengalihan rute penerbangan, termasuk penyiapan bandara alternatif. “Tapi bandara lain tetap melakukan operasi rutin,” tutur dia.
Baca juga: Penerbangan Lion Air Tak Terganggu Status Awas Gunung Agung
Karena itu, lanjut Novy, AirNav akan melibatkan seluruh pihak lainnya seperti supervisor di AirNav, Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika, otoritas bandara serta perwakilan maskapai penerbangan. “Posko ini akan beroperasi selama 24 jam,” ujarnya.
Menurut Novy, saat ini Posko Crisis Center yang didirikan masih dalam proses monitoring. Selama tiga hari ini, kata dia, pihaknya sudah mengumpulkan seluruh data penerbangan untuk mengatur jalur dan bandara alternatif. “Jadi saat Gunung Agung meletus maka yang diprioritaskan pesawat mendarat.”
Sedangkan yang belum berangkat bisa ditunda dulu, kalau yang sudah ada di udara diberikan dua opsi, yakni ke bandara alternatif atau kembali ke bandara asal.
Hingga kini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Agung. Apalagi status gunung tersebut sudah memasuki level IV atau awas. Sehingga masyarakat diimbau agar tak beraktivtas dalam radius 6 kilometer dari lokasi Gunung Agung.
DIDIT HARYADI