TEMPO.CO, Brebes - Sejumlah sekolah di Brebes, Jawa Tengah, menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI beberapa hari terakhir ini. Bahkan, mereka ditugasi untuk membuat resume film tersebut untuk mata pelajaran sejarah.
Di SMK Negeri 1 Brebes, pihak sekolah mewajibkan siswa-siswi kelas X untuk menonton film itu. Pada Senin 25 September 2017, puluhan siswa-siswi menonton film tersebut di masjid sekolah.
Baca: Siswa SD di Padang Wajib Nonton dan Buat Resume Film G30S PKI
“Ini kan sedang ujian tengah semester, jadi kami memanfaatkan waktu siswa untuk penambahan pengetahuan sejarah,” kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Brebes Ali Subchi, Senin, 25 September 2017.
Menurut Ali, tugas resume tersebut nantinya dikumpulkan untuk penilaian mata pelajaran sejarah. Tujuannya untuk menguatkan ingatan mereka tentang peristiwa yang terjadi tahun 1965.
“Terutama untuk kelas X, karena mereka kan baru masuk, jadi perlu dikuatkan lagi sejarahnya. Karena, ketika saya tanya siapa pahlawan revolusi, mereka tidak ada yang bisa jawab,” kata dia.
Dia pun tak mempersoalkan film kontroversial itu, meski sejumlah pihak menilai film itu merupakan alat propaganda pemerintah Orde Baru. Dia percaya film garapan sutradara Arifin C. Noer itu dibuat dengan data yang valid, sesuai dengan fakta saat itu.
Baca: Warga di Kampung Aidit Tidak Dipaksa Nobar Film G30S PKI
“Waktu itu kan banyak saksi hidup, kalau sekarang sudah banyak yang tidak ada. Lagi pula itu kan PPFN (pusat produksi film negara), otomatis negara bertanggung jawab atas kontennya,” katanya.
Salah satu siswa SMK N 1 Brebes, Fatur Rizky mengaku baru sekali menonton film G30S PKI. Meski menonton atas permintaan guru, dia menyambut baik kegiatan ini. “Ya, jadi lebih tahu sejarah dulu seperti apa,” katanya.
Komandan Kodim 0713/Brebes, Letkol Inf Ahmad Hadi Hariono, mengatakan kegiatan pemutaran film G30S PKI ini juga digelar di pesantren dan desa-desa. “Sesuai instruksi Panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo) kami memutar film tersebut sampai akhir September. Nanti terakhir di alun-alun dan di halaman kantor DPRD,” kata dia.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ