TEMPO.CO, Surabaya – Bandar Udara (Bandara) Juanda, Surabaya, telah menyiapkan 12 slot penerbangan alternatif untuk mengantisipasi jika Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, ditutup karena Gunung Agung meletus. Saat ini, status gunung yang berada di Kabupaten Karangasem tersebut sudah ditetapkan menjadi level IV atau awas.
“Jika terjadi erupsi Gunung Agung, Bandara Juanda sudah menyiapkan 12 slot penerbangan alternatif,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Juanda Yuwono, kepada wartawan, di Terminal I Bandara Juanda, Senin, 25 Septembet 2017.
Baca juga: Gunung Agung Kritis, 9 Bandara Disiagakan
Sebanyak 12 slot penerbangan alternatif itu disediakan untuk enam pesawat berbadan besar dan enam pesawat berbadan sedang. Menurut Yuwono Bandara Juanda mendapatkan jatah 12 slot dari 16 slot penerbangan atau landing yang ada di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Sisanya dialihkan ke bandara lain,” ujarnya. Bandara yang dimaksud adalah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Bandara Lombok, atau jika memungkinkan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Di Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri, kata dia, ada 30 slot penerbangan per jam—14 take off dan 16 landing.
Menurut Yowono, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk mengantisipasi hal tersebut. Di antaranya pihak airnav, airline, dan airport. “Kami sudah koordinasi dan menyiapkan SOP tetap, yaitu ADMP (airport disaster manajemen plan),” tuturnya.
Simak pula: Gempa Vulkanik Gunung Agung Terjadi 500 Kali Sehari
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan status awas Gunung Agung sejak Jumat, 22 September 2017, pukul 20.30 Wita. Namun sejauh ini status tersebut tidak mempengaruhi penerbangan.
NUR HADI