TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya sembilan Bandara disiagakan untuk mengantisipasi meningkatnya status Gunung Agung dari tingkat III dalam posisi Siaga menjadi tingkat IV atau awas.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, sembilan bandara terdekat disiagakan berikut ratusan bus. Agus menegaskan itu dalam rapat koordinasi di Gedung Pusat Operasi Kedaruratan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Minggu, 25 September 2017 kemarin.
BACA: Begini Sejarah Letusan Gunung Agung di Bali
" Semua itu untuk mengantisipasi kondisi terburuk jika sampai terjadi letusan Gunung Agung yang membahayakan penerbangan" kata Agus Santosa di Denpasar.
Semua itu rencana dan antisipasi sehingga operasionalisasi transportasi udara itu tidak terganggu, jika terjadi kondisi yang paling buruk sekalipun.
Kesembilan bandara itu adalah Bandara Juanda (Surabaya, Jawa Timur), Bandara Blimbingsari (Banyuwangi, Jawa Timur), Bandara Adi Sumarmo (Solo, Jawa Tengah), Bandara Internasional Lombok (NTB), Bandara Komodo (Labuan Bajo, NTT), Bandara Hassanudin (Makassar, Sulawesi Selatan), dan Bandara Sepinggan (Balikpapan, Kalimantan Timur).
Selain itu juga Bandara Sam Ratulangi (Manado, Sulawesi Utara), dan Bandara Pattimura (Ambon, Maluku) untuk penerbangan internasional yang biasanya datang beberapa negara, di antaranya dari Hong Kong dan Tokyo.
BACA: Status Gunung Agung Bali Meningkat Jadi Awas
Jika kondisi darurat terjadi di Pulau Dewata akibat semburan abu vulkanik Gunung Agung yang kini berstatus awas, rute pesawat menuju Bali terutama dari mancanegara dialihkan ke sembilan bandara itu. Semata-mata demi keselamatan penerbangan yang menjadi prioritas kepentingan paling atas.
Adapun data awal tentang kapan pengalihan penerbangan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melihat status Gunung Agung ke sembilan bandara alternatif itu dilakukan, berdasarkan laporan citra satelit kondisi abu vulkanik dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan digital numerical report dari Vulcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin, Australia.
ANTARA