TEMPO.CO, Klungkung - Bupati Klungkung, Bali, I Nyoman Suwirta, mengimbau para donatur yang peduli kepada pengungsi Gunung Agung agar mengurangi menyumbang mi instan. Menurut dia, stok makanan jenis itu sudah sangat banyak.
"Saya mendata kebutuhan logistik untuk jenis pangan ini sudah sangat banyak dan kami sudah menyampaikan melalui media sosial agar bantuan yang disumbangkan sesuai kebutuhan pengungsi," ujar Suwirta di posko pengungsian GOR Sweca Pura, Kabupaten Klungkung, Senin, 25 September 2017.
Baca: Begini Langkah Antisipasi bagi Wisatawan jika Gunung Agung Erupsi
Pihaknya bersama relawan sudah membuat administrasi kebutuhan logistik yang dibutuhkan pengungsi. Tujuannya agar penataan gudang logistik untuk pengungsi Gunung Agung lebih baik dan dapat mengetahui barang apa saja yang berlebih.
Selain mi instan, kata Suwirta, kebutuhan pokok pengungsi yang sudah melebihi kapasitas adalah popok bayi dan biskuit bayi. Sedangkan barang yang saat ini mengalami kekurangan adalah sikat gigi, susu formula untuk balita, dan susu ibu hamil.
"Sekarang ini yang dibutuhkan pengungsi dan juga ada beberapa kebutuhan yang sangat tidak terpikirkan donatur seperti pakaian dalam wanita yang saat ini belum ada," kata Suwirta.
Baca: Begini Persiapan Bandara Juanda Antisipasi Gunung Agung Meletus
Dia mengatakan sudah menyampaikan imbauan ini melalui radio dan media sosial agar berkoordinasi dengan posko pengungsi sebelum memberikan sumbangan. "Kami sudah catat semua kebutuhan logistik pengungsi dan berapa jumlah yang dibutuhkan," ujarnya.
Hal tersebut dilakukan sebagai tanggung jawab moral kepada para pengungsi Gunung Agung, sehingga sumbangan dari masyarakat ini tepat sasaran. Apabila ini tidak dilakukan, logistik yang telah disumbangkan dari donatur akan cepat rusak dan dikhawatirkan tidak layak dikonsumsi. "Untuk ketersediaan mi instan ini, kami sudah menginstruksikan relawan agar segera menyalurkan mi ini ke posko-posko di sejumlah titik," kata Suwirta.
Pemerintah Kabupaten Klungkung sendiri mengalokasikan anggaran Rp 1,5 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017 untuk mengantisipasi kebutuhan logistik para pengungsi Gunung Agung di daerah itu. Selain itu, Suwirta mengatakan ada alokasi anggaran bencana dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu segala kebutuhan pengungsi. Namun, bantuan dana dari BNPB itu belum digunakan dan masih ada dengan total anggaran Rp 1 miliar.
ANTARA