TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berpesan kepada para orang tua agar mendampingi anaknya yang menyaksikan tayangan film Pengkhianatan G30S PKI. Komisioner KPAI Rita Pranawati mengatakan pendampingan orang tua perlu, sebab tidak semua usia anak bisa menonton film tersebut. "Orang tua harus menekankan mana yang do and don't (boleh dan tidak)," kata Rita saat dihubungi, Sabtu, 23 September 2017.
Kehadiran orang tua, kata dia, juga penting untuk menetralisir bila anak melihat tayangan yang tidak pantas. Oleh sebab itu, orang tua dituntut untuk mempunyai pandangan tentang film Pengkhianatan G30S PKI.
Baca juga: Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah
Nonton bersama film G30S sudah dilakukan di sejumlah daerah di Jakarta. Salah satu kawasan yang menggelar nonton bareng adalah di RW 04 Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Lebih dari 100 orang warga, baik yang masih balita sampai manula, menyaksikan film yang disutradarai Arifin C.Noer itu. Namun durasi film itu sudah dipotong dari semula empat jam menjadi satu jam.
Lebih lanjut, Rita menuturkan, tayangan film G30S PKI yang ditonton oleh anak-anak perlu mengedepankan prolog dan penjelasan ihwal peristiwa sejarah yang terjadi pada saat itu. Maka dari itu, ucap dia, penyelenggara tidak bisa serta-merta hanya menggelar nonton bareng saja tanpa memberikan penjelasan. "Penjelasan bisa dilakukan oleh panitia," kata Rita.
Karena banyaknya acara nonton bareng yang digelar, Rita menyebut, KPAI akan memantau jalannya kegiatan itu. "KPAI juga membuka laporan untuk masyarakat," ucapnya.
Simak pula: Anggota Wantimpres Minta TNI Batalkan Nonton Bareng Film PKI
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan tujuan utama digelarnya pemutaran film G30S PKI adalah untuk mengingatkan kembali peristiwa sejarah yang terjadi pada 1965. Saat ini, menurut dia, generasi muda tidak punya media pembelajaran tentang peristiwa G30S PKI. "Saya ingatkan agar jangan sampai terulang lagi," kata Gatot.
ADITYA BUDIMAN | MARIA FRANSISCA