TEMPO.CO, Jakarta - Raut penyesalan tampak dari wajah Difansa saat menceritakan kembali apa yang dialaminya selama bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia mengaku telah terbuai dengan bujuk rayu ISIS saat memutuskan bergabung beberapa tahun lalu.
"Luar biasa penyesalannya, tapi kita enggak bisa mengembalikan waktu," kata dia seperti seperti dikutip dari video Pusat Media Damai dalam situs BNPT berjudul "Kisah Deportan Para ISIS Termakan Bujuk Rayu ISIS". Dafinsa adalah salah satu dari 18 orang WNI yang dipulangkan oleh pemerintah dari Suriah pada 12 Agustus 2017 lalu.
Baca : Kesaksian Mantan Pengikut ISIS : Mereka itu Pembohong
Dari apa yang dilihatnya di Suriah, Dafinsa mengatakan anggota ISIS hanya mengejar tiga hal. "Kekuasaan, harta dan wanita," ujarnya. Mereka mengejar perempuan-perempuan single untuk dijadikan istri dan menyebutya sebagai jihad nikah. "Orang di sana menikah seperti lomba. Habis menikah satu, menikah lagi. Cerai menikah, entah berapa kali."
Lasmiati, deportan ISIS lainnya juga mengaku menyesali keputusannya untuk berangkat ke Suriah. "Ya, saya menyesal," kata dia. Apalagi dia berangkat sampai meninggalkan suami dan anaknya.
Baca : ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul
Menurut dia, janji-janji yang diberikan ISIS tak ada yang terpenuhi. "Semua bohong, bahkan hak-hak kami saja tak diberikan," kata dia. Janji yang kerap ditawarkan ISIS antara lain adalah akan menyekolahkan anggotanya dan membayarkan hutang.
Penyesalan juga diungkapkan oleh Heru. Bapak paruh baya ini meninggalkan istri dan anaknya untuk bergabung dengan ISIS. "Saya sangat menyesali keputusan saya itu," kata dia.
Dia pun ingin segera bisa berkumpul lagi dengan keluarganya dan menjalani kehidupan seperti biasa. "Saya ingin peluk istri saya, peluk anak perempuan saya. Dan insya Allah menyampaikan permintaan maaf," kata dia.
Setiba di tanah air pada Agustus lalu, para deportan ISIS ini langsung menjalani pembinaan mental di Pusat Deradikalisasi BNPT di Sentul, Bogor. Upaya ini dilakukan BNPT untuk menyiapkan mental mereka kembali ke masyarakat. Kemarin, 15 dari 18 orang deportan ISIS itu telah pulang kembali ke masyarakatnya.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita terkait
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar
1 hari lalu
Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara
2 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.
Baca SelengkapnyaBNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
4 hari lalu
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
8 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaBNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
9 hari lalu
Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaRemaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup
15 hari lalu
Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah
16 hari lalu
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia
19 hari lalu
Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
27 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
28 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca Selengkapnya