Indra J. Piliang Ditangkap karena Diduga Nyabu, Warganet Heboh
Kamis, 14 September 2017 14:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penangkapan politikus Golkar, Indra Jaya Piliang, dengan dugaan penggunaan narkoba ditanggapi ramai di media sosial. Warganet menanggapi penangkapan Indra J. Piliang ini dengan beragam, ada yang bersimpati ada juga yang senang.
Netizen pun mengungkit cuitan Indra J. Piliang soal sabu yang pernah diunggahnya pada 3 Februari 2012. “Kalau ada penumpang yg pinter, bawa sabu ke pesawat Lion Air. Di ketinggian, kasih ke pilot. ‘Cap, nyabu, yuk?’. Kreatif kali, ya?” cuit Indra. Status ini jadi bulan-bulanan beberapa warganet.
“Alhamdulillah ... akhirnya terciduk juga antum ... karma itu nyata buat kalian para munafikun,” tulis akun @cadarmerah. Komentar lain, “Ternyata ya kedok doang kau terbukti kan dirimu nyabu dah lama,” kata akun @jimmyherdyansy2.
Sampai sekarang cuitan tentang penangkapan politikus Golkar berusia 45 tahun ini terus bertambah. Setidaknya sampai pukul 12.08 WIB ada 2.681 tweet.
Baca juga: Polisi Tangkap Indra Piliang atas Dugaan Kasus Narkoba di Jakarta
Selain mereka yang nyinyir, ada pula yang merasa kaget dengan penangkapan Indra Jaya Piliang. Pria yang aktif di media sosial ini memang punya pengikut yang cukup banyak, yaitu 263 ribu akun.
“Ya… ampun Indra Piliang ditangkap nyabu,” tulis akun @AgungSyachPutra. “Kursi adalah tempat kekuasaan… Indra Piliang hanya sebagian kecil yang lagi apes. Masih banyak yang masih aman,” cuit @mamunhanafi
"Saya sedih dan turut simpati, semoga ini jadi pelajaran berharga bagi bro @IndraJPiliang dan bagi siapa pun," cuit akun @Gilang_Mahesa.
Indra J. Piliang dilaporkan ditangkap polisi di Room Oval Diamond Karaoke, Tamansari, Jakarta Barat. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan Indra ditangkap pada Rabu, 13 September 2017, sekitar pukul 19.30 WIB.
Dari Indra J. Piliang dan dia rekannya, polisi menyita satu set alat isap (bong), cangklong bekas sabu, satu plastik bekas sabu, dan satu korek api gas. Sampai sekarang polisi masih mengembangkan penyidikan untuk mengetahui jaringan pemasok ketiganya.
MARIA NOOR CHASANAH|JH
Baca juga: Tragedi Debora: 3 Hal Mengindikasikan Rumah Sakit Lalai