Simpatisan Aksi Rohingya Diam Ditanya Alasan Tak Bawa Merah Putih  

Reporter

Sabtu, 9 September 2017 06:46 WIB

Peserta aksi Peduli Rohingya di Magelang berinisial MSH (kanan) menunjukkan sehelai bendera yang identik dengan ormas HTI kepada Kasat Reskrim Polres Boyolali AKP Miftahul Huda (kiri), Jumat, 8 September 2017. MSH diperiksa Polres Boyolali karena menabrak seorang polisi yang sedang melakukan razia penyekatan massa di wilayah perbatasan Boyolali-Magelang. (Tempo/Dinda Leo Listy)

TEMPO.CO, Boyolali - Membawa sehelai bendera hitam bercetak kaligrafi putih berlafalkan kalimat tauhid La Ilaha Ilallah Muhammadurrasulullah di dalam tas ranselnya, simpatisan aksi Peduli Rohingya, MSH, 19 tahun, mengaku bukan anggota organisasi masyarakat Islam tertentu. MSH adalah simpatisan Aksi Alumni 212 Peduli Rohingya yang menabrak anggota Kepolisian Resor Boyolali pada Jumat pagi, 8 September 2017.

“Itu bendera Islam, Pak. Tidak ada sangkut pautnya dengan ormas (organisasi masyarakat) manapun,” kata simpatisan aksi Peduli Rohingya yang juga mahasiswa sebuah universitas negeri di Solo Raya itu saat dimintai keterangan oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Boyolali, Ajun Komisaris Miftahul Huda, pada Jumat sore.

Baca juga: Gugup Ada Razia, Simpatisan Aksi Peduli Rohingya Tabrak Polisi

Pemuda asal Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali itu sengaja membawa bendera tersebut untuk dikibarkan saat mengikuti Aksi Peduli Rohingya di Masjid An Nuur Kabupaten Magelang, sekitar 1,5 kilometer dari Candi Borobudur. “Kenapa tidak bawa bendera merah putih saja,” tanya Miftahul Huda. MSH pun terdiam.

Namun, bendera berukuran sekitar 60 x 40 sentimeter itu belum sempat dikibarkan MSH. Sebab, dalam perjalanan menuju Magelang, sekitar pukul 10.00, MSH yang mengendarai sepeda motor Honda Vario dan memboncengkan temannya menabrak Perwira Urusan Sub Bagian Humas Polres Boyolali Inspektur Dua Widarto.

Saat itu, Widarto dan sejumlah anggota polisi lain sedang melaksanakan operasi simpatik di depan Markas Kepolisian Sektor Selo, wilayah perbatasan Kabupaten Boyolali dan Magelang. Operasi tersebut untuk menyekat para simpatisan Aksi Peduli Rohingya di Masjid An Nuur Magelang.

Akibat insiden itu, Widarto mengalami luka memar di kaki kanannya dan telepon selulernya pecah. Di hadapan sejumlah penyidik Polres Boyolali, MSH berkali-kali meminta maaf dan menyatakan tidak sengaja menabrak Widarto.

“Tadi saya gugup karena takut ditilang. Karena kemarin saya baru saja ditilang lantaran belum punya SIM (Surat Izin Mengemudi). Mau bikin SIM belum punya uang. Ikut ujian SIM tidak lulus-lulus,” kata MSH.

Oleh Miftahul, MSH dinasehati agar lebih serius belajar mengendarai sepeda motor agar lulus ujian SIM dan tidak melukai pengguna jalan lain bahkan polisi yang sedang bertugas.

Kepala Polres Boyolali Ajun Komisaris Besar Aries Andhi mengatakan pihaknya telah menghubungi orang tua dua simpatisan aksi Peduli Rohingya itu untuk menjemput sekaligus menasehati anaknya agar tidak ugal-ugalan dalam mengendarai sepeda motor. “Biar nanti mereka dibina orang tua masing-masing,” kata Aries.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

25 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

29 Oktober 2023

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

Kebakaran hutan melanda kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah sejak dua hari terakhir dan masih belum padam.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

9 Juli 2023

Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali di lereng Gunung Merbabu, meluncurkan program Kampung Edukasi Durensari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

22 Mei 2023

Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

Pembangunan kawasan wisata religi di Boyolali itu sudah berjalan sejak 2021.

Baca Selengkapnya

5 Oleh-oleh Khas Boyolali dari Olahan Sapi

5 Mei 2022

5 Oleh-oleh Khas Boyolali dari Olahan Sapi

Mengingat Boyolali merupakan kabupaten sentra produksi susu dan daging sapi, maka oleh-oleh khas Boyolali tidak jauh dari olahan sapi.

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya