Wakil Presiden Jusuf Kalla berbincang dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, 3 April 2017. Pertemuan ini membahas mengenai berbagai permasalahan bangsa salah satunya tentang rencana pelaksanaan dialog nasional untuk membangun rekonsiliasi dan persatuan bangsa. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan akan menyuarakan krisis kemanusiaan yang saat ini dialami etnis Rohingya dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Kazakhstan pada 10-11 September mendatang. Aspirasi Indonesia itu juga akan disuarakan dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang rencananya akan dihadiri Kalla.
Kalla mengatakan KTT OKI di Kazakhstan akan membahas ilmu pengetahuan dan teknologi. KTT OKI, kata Kalla, tidak akan membicarakan masalah politik. Meski begitu, kesempatan bertemu dengan banyak pemimpin dari negara lain itu akan dimanfaatkan Kalla untuk menyuarakan penanganan krisis kemanusiaan etnis Rohingya.
"Saya akan ketemu dengan banyak pemimpin. Kami juga akan membicarakan (krisis Rohingya)," katanya di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 5 September 2017.
Hal yang sama juga akan dilakukan Kalla di Sidang Umum PBB pada 19 September mendatang. "Kami akan banyak bicara dengan para pemimpin dunia, tentu akan menjadi bagian pembicaraan juga," ujarnya. Seperti diketahui, Kalla akan mewakili Indonesia dalam dua pertemuan internasional pada bulan ini, yaitu KTT OKI di Kazakhstan dan Sidang Umum PBB.
Kalla mengatakan masalah yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar, melibatkan banyak faktor. Setidaknya, ada empat faktor yang melatari terjadinya kekerasan yang menimpa etnis Rohingya, yaitu sejarah, ekonomi, politik, dan agama.
Terkait dengan masalah sejarah, persoalan ini terjadi sejak Inggris menjajah Myanmar dan daerah sekitarnya. Pada saat itu, Rakhine dianggap sebagai wilayah yang kekurangan tenaga kerja sehingga pemerintah kolonial mendatangkan warga Rohingya dari Bangladesh. Ini membuat etnis Rohingya menjadi warga minoritas di Rakhine State.
Persoalan Rohingya juga tak lepas dari masalah politik. Para pemimpin tentu lebih mengutamakan merebut suara konstituen terbesar, yakni umat Budha. "Masalah agama pasti ada, juga ekonomi, itu berkumpul masalah itu," ucapnya.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
27 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.