Ribuan umat muslim melaksanakan Sholat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta, 12 September 2016. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menjadi khotib salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dalam ceramahnya, ia mengangkat tema "Idul Adha dan Semangat Konsolidasi Nasional".
Kamaruddin menjelaskan, dalam konteks Indonesia yang majemuk, agama semestinya tidak hanya menjadi roh religiusitas, tapi juga perekat sosial. "Refleksi keagamaan harus saling mendukung," katanya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat, 1 September 2017.
Ia menegaskan semangat berkurban harus diwujudkan dalam kehidupan bernegara. Tidak ada pilihan lain bagi warga negara beragama kecuali merefleksikan keagamaan dengan menghargai realitas Indonesia, yaitu kebinekaan. "Pemahaman kebangsaan harus berbarengan dengan pemahaman keagamaan moderat," ujarnya.
Saat ini, kata Kamaruddin, Indonesia sedang menghadapi pembentukan karakter bangsa. Kamaruddin menyebutkan karakter bangsa harus berdimensi olah hati, rasa, pikir, dan raga. Untuk mewujudkan hal itu diperlukan kesadaran kolektif orang tua, guru, dan masyarakat. "Bangsa ini membutuhkan orang tua yang peduli pendidikan dan pembentukan karakter," ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan dua ekor sapi kepada pengurus masjid. Satu ekor adalah kurban dari Wapres, satu lagi milik Presiden Joko Widodo. "Saya serahkan sapi ini, semoga bisa memberi manfaat," ujar Kalla.