TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban badai tropis Harvey di Texas, Amerika Serikat. Badai yang diketahui bergerak dengan kecepatan 210 kilometer per jam itu menerjang Texas pada 25 Agustus lalu.

"Informasi dari Konsulat Jenderal RI Houston, sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban akibat badai tersebut," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal lewat pernyataan tertulis, Senin, 28 Agustus 2017.

Baca: Bos Saracen Mengaku Pendukung Prabowo, Berikut Blak-blakan...

Iqbal memastikan kementerian terus memantau situasi di lokasi yang terdampak. Pihak KJRI pun terus berkomunikasi dengan WNI yang berada di negara bagian Texas.

"KJRI Houston meminta WNI di sekitar lokasi untuk mengikuti himbauan dan notifikasi dari otoritas setempat," ujarnya.

Badai harvey disebut-sebut sebagai yang terkuat dalam 50 tahun terakhir. Angin disertai hujan pun menimbulkan banjir bandang yang kerusakannya sebanding dengan badai Katrina pada 2005 silam.

Baca: Budi Waseso dan Budi Gunawan Besanan Pakai Baju Minang dan Jawa

Pihak Insurance Information Institute bahkan belum bisa memperkirakan pasti total kerugian ekonomi yang ditimbulkan bencana tersebut. "Bisa jadi seperti kerugian akibat banjir pada bencana badai Katrina, karena besar air yang masuk tidak sebesar angin yang menimbulkan banjir," kata Loretta Worters, juru bicara Insurance Information Institute, kepada Reuters, Senin.

YOHANES PASKALIS PAE DALE | ANTARA | REUTERS