NU Rayu Kaesang Sampaikan Keluhan Soal Full Day School ke Jokowi
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 11 Agustus 2017 07:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Syamsul Huda merayu Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menyampaikan kekecewaan warga NU mengenai kebijakan full day school. Rayuan itu disampaikan melalui surat terbuka yang diunggah di website resmi NU.
"Mas Kaesang yang baik, terpaksa kami nulis surat terbuka buat sampeyan, ini karena kami di seluruh jajaran Nahdlatul Ulama dari ranting hingga PBNU sudah putus asa nunggu dan ndengerin janji Bapakmu yang sekarang menjabat Presiden Republik Indonesia," kata Syamsul mengawali suratnya, Kamis, 10 Agustus 2017.
Syamsul mengatakan warga NU kini sedang resah dengan program full day school. Sebab program itu bisa mematikan Madrasah Diniyah di kampung-kampung.
Baca: Jokowi: Sekolah Tidak Wajib Terapkan Full Day School
Menurut dia, berbagai upaya sudah ditempuh oleh pemimpin NU. Setidaknya Kiai Said sudah dua kali bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana. Syamsul berujar saat itu Jokowi berjanji dengan mengatakan, "Nggih Pak Kiai, usulan NU akan selalu kami perhatikan. Wong saya tahu, hanya NU yang selalu mem-back up saya lahir batin. Ketika demo 411 dan 212, hanya NU yang pasang badan. Bukan yang lain. Jadi, Pak Kiai sabar, nanti Permendikbud akan saya ganti dengan Perpres, gampang kan."
Demikian juga Kiai Ma'ruf Amin pun pernah mendatangi Presiden Jokowi ke Istana. Bahkan setelah itu, kata Syamsul, Kiai Ma'ruf diminta menjelaskan kepada warga Nahdliyin bahwa Presiden merespon dan akan menindaklanjuti aspirasi warga NU soal full day school ini dengan mencabut Permendikbud, mengganti dengan Perpres.
Dalam surat itu, Syamsul juga menjelaskan betapa jajaran NU selama ini sangat tawadhu kepada pemimpin negara. Dzikir yang dilakukan di Istana Negara, kata Syamsul, adalah bentuk bagaimana besarnya dukungan NU kepada Jokowi.
Syamsul mengatakan yang hadir di acara dzikir itu kiai-kiai yang datang dari berbagai daerah. Mereka datang tanpa pamrih, bukan berharap amplop atau hibah tanah yang seperti dijanjikan Jokowi di berbagai pertemuan dengan para alim ulama di pesantren-pesantren. "Para kiai itu tulus ikhlas, Mas. Ingin Bapak Presiden bisa selamat hingga akhir periode. Syukur-syukur bisa dua periode," katanya.
Namun, Syamsul melanjutkan, bentuk dukungan itu bukan tanpa konsekuensi. Akibat terlalu sayang kepada Presiden, NU selalu dicurigai dan diterpa isu jahat dari para oposan Jokowi.
Baca: Bagi Cak Imin, Full Day School Merusak Tradisi Pesantren
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dibully berbagai tuduhan, termasuk menerima dana Rp 1,5 triliun dari pemerintah. Padahal, kata dia, itu menggunakan skema pinjaman.
Di akhir surat, Syamsul menitip pesan agar Kaesang mau membujuk Jokowi untuk membuat keputusan yang bijaksana soal full day school. Ia juga menitip salam kepada istri Jokowi, Iriana, dan Ibunda Jokowi di Solo yang kabarnya tengah sakit.
"Demikian surat terbuka ini kami, tolong sekali sampaikan sama Bapakmu. Ajaklah Bapakmu jalan-jalan ke barber shop di jalan Salak seperti biasa. Barangkali setelah dicukur dan di-massage kepala Bapakmu jadi enteng, terus sambil jalan kamu bisiki agar Bapakmu mampu memberi keputusan yang bijaksana dan menggembirakan buat warga NU di seluruh Indonesia," kata Syamsul.
MAYA AYU PUSPITASARI