Patung Dewa Perang di Kelenteng Tuban Berstatus Sengketa

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 9 Agustus 2017 06:32 WIB

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tuban, Jawa Timur, menutup patung Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen dengan kain putih di Kelenteng Kwan Swie Bio, 6 Agustus 2017. Penutupan patung dilakukan karena adanya penolakan dari sejumlah elemen masyarakat. ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, belum mengeluarkan IMB (izin mendirikan bangunan) untuk pembangunan Patung Dewa Perang Kongco di Kelenteng Kwan Swie Bio. Alasannya, kelenteng tempat berdirinya patung berstatus sengketa dan sedang dalam proses gugatan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Tuban Hari Sunarno menjelaskan, IMB belum bisa dikeluarkan karena masih ada masalah hukum pada kepengurusan kelenteng lama dan baru. "Jadi pemerintah belum bisa mengeluarkan IMB pendirian patung Dewa Perang Kongco dalam waktu dekat ini," kata Hari, Selasa, 8 Agustus 2017.


Menurut Hari, pengurus kelenteng lama masih mengajukan kasasi terkait kasus gugatan perdata kepengurusan kelenteng. "Masalah gugatannya saya kurang tahu pasti. Ya pemerintah belum bisa mengeluarkan IMB yang diajukan pengurus kelenteng baru terkait pembangunan patung."

Baca: Demonstrasi Sekelompok Orang Memprotes Patung Dewa Perang di Tuban


Pengurus kelenteng baru, kata Hari, sudah mengajukan IMB pendirian patung Dewa Perang Kongco atau Kwan Sing Tee Koen setinggi 30,4 meter di halaman belakang kelenteng pada April 2016.

Hari juga mengatakan, penutupan patung dengan kain putih atas permintaan pengurus kelenteng setelah memperoleh masukan dari Bupati Tuban Fatkhul Huda. Pesan bupati, kata hari, pengurus kelenteng harus bisa menenangkan kondisi penolakan yang marak melalui media sosial. "Patung sudah tertutup kain putih sejak sehari lalu. Forum Kerukunan Umat Beragama juga menyarankan patung ditutup," ucap Hari.

Baca: Generasi Muda Khonghucu Tolak Patung Dewa Perang di Kelenteng Tuban

Patung tertinggi se-Asia Tenggara yang sudah tertutup kain putih itu telah masuk catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Diresmikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada 17 Juli 2017. Pada pondasi patung tertulis patung sumbangan keluarga Hindarto Lie Suk Chen Surabaya. Sedangkan di bawahnya tertulis "design by" (Koh Po) Hadi Purnomo dan Ir Djuli Kurniawan.

Sejumlah organisasi masyarakat (ormas), lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jawa Timur, berunjuk rasa meminta patung dewa perang itu dirobohkan. Tuntutan itu disampaikan ke DPRD I Jawa Timur di Surabaya pada, Senin, 7 Agustus 2017.

ANTARA



Advertising
Advertising

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

42 hari lalu

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.

Baca Selengkapnya