102 Hari Novel Baswedan Diserang, Haris Azhar: Tak Dapat Keadilan

Reporter

Sabtu, 22 Juli 2017 10:48 WIB

Novel Baswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 102 hari tragedi penyerangan kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Belum ada tanda-tanda terungkapnya si penyerang itu. Haris Azhar, pendiri lembaga advokasi hukum dan hak asasi manusia Lokataru, mengatakan banyak pertanyaan terhadap pengungkapan kasus ini harus dijawab Kapolda Metro Jaya yang Baru Irjen Idham Aziz.

“Bisakah Idham Azis menjadi jawaban atas kasus Novel Baswedan?” kata Haris Azhar, mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) kepada Tempo, Sabtu, 22 Juli 2017.

Baca juga:
100 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Berikut Catatan Bambang Widjojanto

101 Hari Serangan ke Novel Baswedan, ICW: Kasus NB Utang Polisi


Hal senada disampaikan, Koordinator Indonesia Corruption Watch atau ICW, Adnan Topan Husodo mengatakan, “Saya kira memang pergantian Kapolda Metro Jaya merupakan langkah tepat untuk menyegarkan kembali organisasi Polri untuk menyelesaikan berbagai utangnya termasuk penanganan NB (Novel Baswedan),” katanya kepada Tempo, Jumat, 21 Juli 2017.

Adnan mengungkapkan, kasus Novel Baswedan memang seakan tak bergerak sama sekali, tak seperti yang dijanjikan sebelum-sebelumnya. “Padahal dalam kasus serupa yang menimpa orang biasa, polisi bisa cepat menangkap pelakunya,” kata dia.

Baca pula:
Polisi Ungkap Penyerang Novel Baswedan 100 Hari Lagi atau...

Dan, terkait kabar bahwa Novel Baswedan pun mengungkapkan keterlibatan jenderal polisi dalam kasusnya, menurut Adan Topan, “Mungkin saja NB sudah dalam posisi sadar bahwa sulit untuk mengandalkan polisi mengungkap pelaku penyiraman air keras kepadanya dan mengkuap orang yang memerintahkan, sehingga ia sebutkan secara terbuka bahwa ada jenderal polisi yang terlibat,” kata dia.

Haris Azhar dengan tegas menyebut bahwa sampai 102 hari ini serangan teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan tidak mendapat keadilan di negeri ini.

S. DIAN ANDRYANTO

Berita terkait

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

6 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

7 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

9 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

17 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya