Polisi Selidiki Kaitan Bendera ISIS, Surat Ancaman, Teror Brimob

Reporter

Rabu, 5 Juli 2017 12:21 WIB

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan polisi sedang menyelidiki keterkaitan ancaman teror di Kepolisian Sektor Kebayoran Lama dan penyerangan anggota Brimob di Masjid Fatahelan, Jakarta Selatan. Polisi sedang berfokus untuk mengumpulkan bukti keterkaitan tersebut.

Menurut Setyo Wasisto, kesimpulan terhadap dua aksi teror itu dibuat dari bukti-bukti yang terkumpul. "Kami belum bisa memastikan apakah itu ada hubungannya atau tidak," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 5 Juli 2017.

Baca juga:
Pemasang Bendera ISIS Ancam Bikin Jakarta seperti Marawi

Setyo menjelaskan ada perubahan pola aksi teror yang dilakukan oleh kelompok teroris. Ia mencontohkan aksi teror yang dilakukan secara terorganisasi oleh kelompok Jemaah Islamiyah. "Sekarang ini sudah mulai ada yang disebut dengan leaderless terorism," ujar Setyo.

Setidaknya terjadi dua kali aksi teror yang menyerang anggota kepolisian. Sebelumnya, peristiwa teror di Polda Sumatera Utara terjadi pada 25 Juni 2017. Serangan yang terjadi pada dinihari itu menewaskan anggota pelayanan Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging.

Baca pula:
Polisi Telusuri Pemasang Bendera ISIS dan Surat Ancaman

Tak lama berselang, dua anggota Brimob ditusuk seorang pria diduga bernama Mulyadi, 28 tahun, di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Juni 2017. Kepolisian menembak pelaku penusukan tersebut. Terakhir, sebuah bendera diduga berlambang ISIS dan surat ancaman terhadap kepolisian dan TNI ditemukan di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kepolisian, kata Setyo Wasisto, masih menyelidiki adanya bendera ISIS dan ancaman teror di Kepolisian Sektor Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Setyo menuturkan polisi sedang berfokus untuk mengungkap pemilik bendera tersebut melalui penyelidikan CCTV di sekitar area tersebut.

ARKHELAUS W.

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

6 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

22 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya