PVMBG Sudah Ingatkan Pengelola Dieng Soal Letusan Kawah Sileri
Editor
Eko Ari Wibowo
Minggu, 2 Juli 2017 16:49 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kasbani mengatakan sudah memperingatkan pengelola kawasan wisata kawah Dieng soal potensi kemungkinan letusan yang terjadi di Kawah Sileri. Hal ini terkait dengan letusan kawah Dieng yang mengakibatkan sepuluh wisatawan terluka.
“Rekomendasi sudah kami berikan untuk kawasan Dieng itu, wisatawan jangan sampai masuk ke radius 100 meter,” kata dia saat dihubungi Tempo, Minggu, 2 Juli 2017.
Baca: Kawah Sileri di Dieng Meletus, Obyek Wisata Ditutup Sementara
Kasbani mengatakan rekomendasi itu sudah disampaikan sejak April 2017, dan kembali diberikan saat libur Lebaran ini untuk mengantisipasi kunjungan wisatawan yang banyak mendatangi kawasan gunung api.
“Sudah ada rekomendasi, kami sudah sampaikan melalui teman-teman pos pengamatan di Dieng itu pada pengelola wisata Dieng agar wisatawan jangan masuk ke kawah, apalagi masuk ke radius 100 meter,” kata dia.
Menurut Kasbani, pemberian rekomendasi diberikan sejak April, karena kejadian letusan yang terjadi di Kawah Sileri itu bukan yang pertama. Catatannya, sudah dua kali terjadi letusan di Kawah Sileri, yakni pada 3 dan 24 April 2017. Saat itu, sudah terpantau adanya potensi terjadinya letusan tiba-tiba.
Baca: 10 Korban Semburan Kawah Dieng Dirawat di Puskesmas
“Sudah ada peningkatan, sudah pernah terjadi pada tanggal 3 April, 24 April, dan pada hari ini sekitar jam 11 tadi,” kata dia.
Kasbani mengatakan sedikitnya ada dua potensi bahaya yang harus diwaspadai di Dieng. Pertama potensi letusan freatik di Kawah Sileri akibat terlepasnya tekanan uap air dan gas. “Terutama uap air, pada suatu saat dia akan mendobrak, dan biasanya prekursornya dari sisi kegempaan tidak begitu kelihatan karena kejadiannya bisa tiba-tiba,” kata dia.
Karena tidak bisa diprediksi itulah maka PVMBG merekomendasikan di Kawah Sileri, Dieng, itu agar wisatawan jangan mendekat dalam radius 100 meter. “Potensi letusan freatik ini kan lontaran, asal tidak masuk ke radius itu tidak apa-apa. Itu kan malah masuk 15 meter dari kawah, pasti berbahaya. Kalau tetap stay di luar itu, tidak apa-apa sebenarnya,” kata Kasbani.
Kasbani mengatakan potensi selanjutnya ancaman gas beracun yang terpantau di Kawah Timbang. “Utamanya untuk erupsi freatik itu karena ada potensi terjadi erupsi freatik. Kalau Kawah Timbang itu utamanya karena kandungan gas beracun. Di sana kita pantau terus, kawah lain juga kita pantau terus,” kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, Tempo belum berhasil meminta penjelasan pengelola kawasan wisata kawah Dieng. Sebelumnya, Kawah Sileri di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menyemburkan lahar dingin setinggi 50 meter.
AHMAD FIKRI
Video Terkait:
Begini Detik-detik Usai Kawah Sileri Dieng Meletus Fraktik Setinggi 50 Meter