TEMPO.CO, Jakarta - Laman resmi Dewan Pers, www.dewanpers.or.id, diretas pihak tak bertanggung jawab atau hacker pada Rabu dinihari, 31 Mei 2017. Pada halaman situs terdapat lambang burung garuda berwarna merah dengan sayap rusak. Latar belakang halaman muka berubah menjadi hitam. Peretas beridentitas M2404 menuliskan pesan panjang.
"Ketika garuda kembali terluka karena provokasi makhluk durjana. Ketika semboyan Bhinneka Tunggal Ika kembali terabaikan karena aksi oknum yang mengatasnamakan agama. Ketika ayat-ayat suci jadi bahan perdebatan oleh orang-orang yang merasa memiliki surga."
"Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh mereka yang merasa paling berjasa. Tolong hentikan semua perpecahan ini, Tuan. Negaraku, bukan negara satu agama atau milik kelompok perusak adat budaya, juga bukan milik satu golongan. #damaindonesiaku #jayalahbangsaku."
Pada saat yang sama, laman resmi Kejaksaan Agung Republik Indonesia atau www.kejaksaan.go.id juga diretas. Hacker mengubah seluruh tampilan dan isi situs dengan gambar Harley Quinn, tokoh perempuan dalam film Suicide Squad. Harley adalah tokoh fiktif yang berperan sebagai psikiater yang jatuh cinta kepada pasiennya, Joker. Cinta buta Harley mengubahnya menjadi pelaku kriminal.
Dengan latar belakang hitam, peretas juga menulis tentang perpecahan. "We were all Indonesians, until race disconnected us. Religion separated us. Politics divided us."
Kali ini, peretas mencantumkan beberapa identitas dalam situs, di antaranya, "Tanpa Bicara" dan "Rebels". Hingga pagi ini, situs Kejaksaan dan Dewan Pers tak bisa diakses.
Sebelumnya, peretasan juga terjadi pada laman Pengadilan Negeri (www.pn-negara.go.id) pada 10 Mei 2017 dan situs berita Tempo (www.tempo.co) sehari setelahnya, 11 Mei 2017. pada halaman muka Tempo.co, terdapat gambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab dan rekan-rekannya di atas mobil saat berunjuk rasa. Di bagian bawah foto tercantum tulisan "Bebaskan Ahok!" dan "hacked by Rizieq Syihab".
Tak hanya itu, peretas membobol laman Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, www.kejati-jabar.go.id, pada 23 Mei 2017. Di sana tertulis, "Black illusion security."