Bom Kampung Melayu, PGI: Negara Terlalu Abai terhadap Radikalisme

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 19:37 WIB

Juru Bicara Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Jeirry Sumampow (kedua kanan) dalam jumpa pers terkait rusuh Tolikara di Kantor PGI, Jakarta, 18 Juli 2015. Mereka meminta lembaga independen membentuk tim ivestigasi terkait terjadinya bentrokan antara Jemaat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dan umat Muslim yang sedang menunaikan Salat Ied di Tolikara, Papua. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow menyatakan bahwa serangan bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, menambah panjang daftar teror bom menjelang perayaan hari raya keagamaan. Teror kemarin malam terjadi menjelang Hari Raya Kenaikan Isa Almasih dan bulan Ramadan.

"Teror bom menjelang hari suci keagamaan ini adalah sebuah ironi. Ketika umat beragama sedang mendamaikan dan menyucikan hati menyambut hari suci keagamaannya, pada saat yang sama ada orang yang anti-damai dan menyebar ketakutan di masyarakat," kata Jeirry dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 Mei 2017, menanggapi teror bom Kampung Melayu.

Baca juga:
MUI Kutuk Pelaku Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu


Menurut Jeirry, peristiwa ini juga tidak bisa dilepaskan dari abainya negara atas berkembangnya paham radikalisme dan aksi intoleransi. Negara pun dinilai abai dengan munculnya ujaran kebencian di ruang publik. "Negara bahkan terkesan memfasilitasi tumbuhnya kelompok-kelompok yang mengedepankan kekerasan dan pembunuhan atas nama agama," ujarnya.

PGI mengimbau masyarakat untuk bahu-membahu dalam merawat dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, perdamaian, dan persaudaraan. "Marilah kita menghentikan segala bentuk kebencian dan kekerasan yang hanya akan melahirkan masalah baru dalam kehidupn kita berbangsa dan bermasyarakat," ujar Jeirry.

Baca pula:
Ketua DPD RI Kutuk Keras Teror Bom Kampung Melayu

Pemerintah dan aparat kepolisian, menurut Jeirry, harus mengusut tuntas peristiwa tersebut. Dia pun meminta pemerintah untuk menindak segala bentuk ujaran kebencian dan penistaan terhadap nilai-nilai dan simbol-simbol negara. "Karena hal-hal itu lah yang antara lain menjadi pintu masuk bagi paham dan aksi radikalisme," tuturnya.

PGI juga meminta pemerintah lebih menggiatkan program deradikalisasi kepada seluruh masyarakat, tidak hanya kepada aparat kepolisian, agar masyarakat lebih aktif terlibat melawan radikalisme dan terosisme. "PGI mengimbau seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu padu dan tidak takut dalam menghadapi segala bentuk ancaman teror bom yang ada."

Simak:
Bom Kampung Melayu, Pakar UI: Targetnya Memecah Belah Bangsa

Kemarin, serangan bom Kampung Melayu, Jakarta Timur mengejutkan masyarakat. Menurut saksi mata, ada dua ledakan di dekat toilet halte bus Transjakarta. Sebanyak 15 korban terluka. Adapun korban tewas berjumlah lima orang yang mana tiga diantaranya adalah polisi dan dua lagi diduga pelaku.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

TPS Pemungutan Suara Ulang di Jakarta Timur Bertambah 100 Persen

21 April 2019

TPS Pemungutan Suara Ulang di Jakarta Timur Bertambah 100 Persen

Menurut Tami, masih ada potensi jumlah TPS di Jakarta Timur.yang melaksanakan pemungutan suara ulang bertambah lagi.

Baca Selengkapnya

Pohon Tumbang di Klender Menimpa Mobil Pickup, Seorang Pria Tewas

2 April 2019

Pohon Tumbang di Klender Menimpa Mobil Pickup, Seorang Pria Tewas

Hujan deras dan angin kencang melanda Jakara Timur, Selasa, membuat pohon tumbang menimpa mobil bak berplat B 9370 TAG di Jalan Dermaga Raya, Klender.

Baca Selengkapnya

Velodrome Rawamangun Siap Digunakan untuk Asian Games 2018

30 Juli 2018

Velodrome Rawamangun Siap Digunakan untuk Asian Games 2018

Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, sudah siap dipakai untuk pertandingan balap sepeda Asian Games 2018.

Baca Selengkapnya

Guru Mengaji Pelaku Bom Kampung Melayu Divonis Sembilan Tahun

9 April 2018

Guru Mengaji Pelaku Bom Kampung Melayu Divonis Sembilan Tahun

Muhammad Iqbal alias Kiki yang dinilai terbukti berperan sebagai motivator bagi pelaku bom Kampung Melayu, Ahmad Sukri dan Ichwan Nur Salam.

Baca Selengkapnya

Dengar Kesaksian Lima Polisi, Begini Reaksi Terdakwa Bom Sarinah

2 Maret 2018

Dengar Kesaksian Lima Polisi, Begini Reaksi Terdakwa Bom Sarinah

Terdakwa kasus Bom Sarinah Thamrin dan Bom Kampung Melayu Aman Abdurrahman memilih irit bicara dalam persidangan.

Baca Selengkapnya

Saksi Cerita Ajal Polisi Kena Bom Kampung Melayu, Terdakwa Santai

2 Maret 2018

Saksi Cerita Ajal Polisi Kena Bom Kampung Melayu, Terdakwa Santai

Purwoko melihat rekannya sesama polisi, Yogi, bercucuran darah. Sedangkan Ridho tengkurap dan Topan tergeletak telentang akibat bom Kampung Melayu.

Baca Selengkapnya

Sidang Teror Bom Kampung Melayu, Lima Rekan Korban Beri Kesaksian

2 Maret 2018

Sidang Teror Bom Kampung Melayu, Lima Rekan Korban Beri Kesaksian

Aman Abdurahman didakwa sebagai otak Bom Sarinah, Jakarta Pusat, dan Teror Bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada 14 Januari 2016 dan 24 Mei 2017.

Baca Selengkapnya

Kasus TBC Marak, Wali Kota Jakarta Timur Sebut Dua Hal Ini

29 Januari 2018

Kasus TBC Marak, Wali Kota Jakarta Timur Sebut Dua Hal Ini

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana angkat bicara soal tingginya kasus tuberculosis, atau lebih dikenal dengan TB atau TBC di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Pesawat Jet Buatan Honda Ini Dipakai Keliling 26 Negara

26 September 2017

Pesawat Jet Buatan Honda Ini Dipakai Keliling 26 Negara

Pesawat Jet yang diproduksi oleh Honda tersebut, mendarat di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada 25 September 2017.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemenang Undian Rusunawa Rela Pindah meski Jaraknya Jauh  

16 September 2017

Cerita Pemenang Undian Rusunawa Rela Pindah meski Jaraknya Jauh  

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta mengundi warga DKI Jakarta yang akan menempati rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Baca Selengkapnya