Peserta WTC Mengagumi Toleransi di Purwakarta

Selasa, 23 Mei 2017 14:36 WIB

Menjamin hak-hak dasar toleransi terutama menyangkut kebebasan beribadah buat seluruh umat beragama.

INFO PURWAKARTA - Seratusan pegiat masalah toleransi yang berasal dari 25 negara hadir dalam acara World Tolerance Conference (WTC) yang digelar pada Senin-Rabu, 22-24 Mei 2017. Melihat kondisi langsung, para peserta mengapresiasi langkah dan kebijakan yang telah diterapkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam merawat keberagaman dan kebersamaan antarumat beragama.


Wakil Duta Besar Azerbaijan, Ruslan Nasibov, menyampaikan keinginannya mempelajari toleransi di Purwakarta. “Saya sangat senang karena Purwakarta sangat toleran. Dan saya mau belajar mengenai toleransi dan keberagaman itu,” ujarnya.


Sementara itu, Wakil Duta Besar Kazakhstan, Gamzat Khaerov, mengatakan Purwakarta mengalami perubahan yang sangat pesat dalam toleransi kebudayaan, keberagaman, dan kerukunan antarumat beragama. “Kami akan share dengan kondisi toleransi yang ada di Kazakhstan dan di Indonesia,” ujar Gamzat. Ia menilai, pada intinya, toleransi di semua negara di dunia itu sama, yakni persamaan hak. “Persamaan hak membuat orang harmonis dan cinta damai,” tuturnya.


Anand Khrisna yang hadir sebagai pembicara dalam WTC Purwakarta mengatakan perbedaan itu selalu ada. “Tapi kita harus saling mengapresiasi,” ujarnya. Dalam sejarah di mana pun, kata dia, isu agama itu selalu muncul. “Banyak yang lain yang kemudian mengulangi hal sama,” ujar Anand. Namun persoalan toleransi saat ini ranahnya sudah bergeser ke persoalan politik, status ekonomi, dan pendidikan.


Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan Konferensi Toleransi Dunia yang dihelat atas dasar inisiatif para mahasiswa dan pemuda Purwakarta yang sekolah, kuliah, dan bekerja di luar negeri yang peduli terhadap toleransi, itu sangat membantu pemerintah menyampaikan kehidupan bertoleransi bukan cuma di Purwakarta, Jawa Barat, melainkan Indonesia.


Advertising
Advertising

Menurut Dedi, pengelolaan toleransi di Purwakarta dan Indonesia sebenarnya tak pernah ada masalah. Contohnya, ketika keenam agama resmi yang sekarang hidup secara berdampingan di Indonesia, saat awal masuk di Indonesia tak pernah dipertentangkan. Dedi menegaskan tumbuhnya intoleransi di Indonesia belakangan ini lebih disebabkan oleh persoalan politik dan kekuasaan.


Dedi sempat berbagi pengalaman dalam upaya memupuk toleransi sejak dini. Anak-anak pelajar di Purwakarta, misalnya, diajari toleransi sejak SDm di mana di setiap sekolah, anak-anak yang berbeda agama, bebas melakukan ibadah. “Yang Islam kami siapkan masjid atau musala, yang Katolik dan Protestan ada gereja kecil, yang Buddha ada wihara dan Hindu serta Kong Hu Cu ada kuil kecilnya. Semua mendapatkan hak dan perlakuan sama, termasuk para guru rohaninya," tutur Dedi. (*)

Berita terkait

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.

Baca Selengkapnya

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam

Baca Selengkapnya

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri

Baca Selengkapnya

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Baca Selengkapnya

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.

Baca Selengkapnya

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Baca Selengkapnya