Wartawan Senior Tempo Ahmad Taufik Tutup Usia
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 23 Maret 2017 21:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan senior Tempo Ahmad Taufik meninggal pada Kamis 23 Maret 2017 dalam usia 52 tahun. Ia meninggal di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, setelah menderita kanker paru-paru.
Rencananya, Ahmad Taufik bakal disemayamkan di rumah duka di Jalan Kebon Pala I Nomor 79 B, Tanah Abang. Ia akan dimakamkan pada Jumat, 24 Maret 2017 di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT. Tempo Inti Media Tbk. Toriq Hadad mengatakan meninggalnya Taufik mengejutkan. Sempat menjenguk saat pengobatan di Rumah Sakit Dharmais, Toriq melihat tidak ada perubahan atas diri Taufik.
"Dia bercanda seperti biasa dan sama sekali dia tidak ingin yang menjenguk sedih," kata Toriq saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 23 Maret 2017.
Menurut Toriq, Ahmad Taufik tidak berubah karena penyakitnya. Pernah suatu ketika, Taufik menunjukan cairan dalam tubuhnya dikeluarkan. "Ahmad Taufik masih tercatat sebagai wartawan Tempo, dia sangat mencintai Tempo. Kita doakan agar lapang dan khusnul khatimah," kata Toriq.
Ahmad Taufik adalah salah satu pendiri organisasi wartawan Aliansi Jurnalis Independen. Bersama dua kawannya, Eko Maryadi dan Danang Kukuh Wardoyo mereka dijebloskan ke penjara pada Maret 1995 oleh rezim orde baru. Taufik dibui selama 2 tahun 7 bulan.
Ahmad Taufik bergabung dengan Majalah Tempo sejak 1989 hingga dibredel pada 1994. Setelah Tempo terbit kembali pada 1998, Ahmad Taufik kembali bergabung dan menjabat sebagai Kepala Biro Jakarta. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Biro Daerah dan Luar Negeri, Staf redaksi bidang hukum dan kriminalitas, staf redaksi bidang politik.
Selama berkarier sebagai wartawan, Ahmad Taufik sempat menerima beberapa penghargaan atas profesinya. Taufik pernah dianugerahi Tasrief Award sebagai Indonesia Press Freedom Award. Sepuluh tahun berselang, pada 1995, ia mendapat penghargaan International Press Freedom Award dari CPJ yang berbasis di Newyork, Amerika Serikat.
Setahun berikutnya pada 1996, Taufik dianugerahi Digul Award–Indonesia NGO’s Human Rights Award. Pada 1998, Ahmad Taufik memperoleh penghargaan Hellmann/Hammet Award from Amrican Writer, New York.
ARKHELAUS W. | DEWI