Peserta Aksi #Dipasung Semen 2 Wafat, DPRD: Pemerintah Tak Peka

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 17:16 WIB

Para peserta aksi membantu petani Pegunungan Kendeng yang terpasung kakinya dengan semen untuk naik mobil usai menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, 14 Maret 2017. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Semarang - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah Beny Karnadi khawatir peristiwa meninggalnya peserta aksi #Dipasung Semen 2 asal Pati bernama Patmi terulang lagi. Menurut Benny, kematian Patmi akibat pemerintah tidak peka terhadap persoalan. “Maka kejadian tersebut dikhawatirkan terulang lagi,” kata Benny, Selasa, 21 Maret 2017.

Dia berharap meninggalnya Patmi merupakan yang terakhir dalam perjuangan menjaga kelestarian alam pegunungan Kendeng dari ancaman investasi pabrik semen. “Cukup beliau yang menjadi tumbal kelangsungan alam Kendeng,” kata Benny.

Baca: Patmi, Petani Kendeng Peserta Aksi Dipasung Semen Meninggal

Benny mengaku termasuk yang menolak kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang mengeluarkan izin lingkungan untuk operasional PT Semen Indonesia di Rembang. Sebab, kata dia, Pemerintah Jawa Tengah telah melanggar Undang-undang Lingkungan hidup karena melawan putusan Mahkamah Agung. “Ini membuktikan Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) tak punya sensitifitas pada rakyat,” ujar Benny.

Benny meminta agar Ganjar segera membatalkan izin baru yang berpotensi memicu pertentangan itu. “Toh masih banyak kebijakan lain yang membangun, sedangkan kita tak kekurangan semen,” katanya.

Patmi, 48 tahun, meninggal saat mengikuti unjuk rasa menolak pabrik semen Rembang di seberang Istana Negara, Jakarta. “Bu Patmi meninggal dalam perjalanan ke RS St. Carolus Salemba sekitar Pukul 02.55 WIB Selasa dini hari,” kata Mokh. Sobirin, pendamping petani dari lembaga swadaya masyarakat Desantara.

Simak: PKB: Hentikan Pembangunan Pabrik Semen di Rembang

Patmi diduga kena serangan jantung saat menjadi salah satu peserta aksi mengecor kaki bersama peserta aksi lain. “Gejalanya diketahui setelah mandi, Bu Patmi mengeluh badannya tidak nyaman, lalu mengalami kejang-kejang dan muntah,” ucap Sobirin.

Menurut dia, sebenarnya pada Senin malam Patmi sudah membuka cor di kakinya dan berencana pulang ke Pati. Sobirin tak menyangka Patmi meninggal karena sebelumnya dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik oleh dokter.

Lihat: Kalah, PT Semen Indonesia Ogah Komentari Putusan MA

Jenazah Patmi telah dipulangkan ke Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati diringi oleh para petani penolak pabrik semen yang sebelumnya ikut aksi di Jakarta. Sobirin menilai kematian Patmi menjadi bukti bahwa masyarakat masih harus berjuang sendirian tanpa pembelaan dari birokrasi, pemerintah dan negara.

Aksi mengecor kaki oleh petani kawasan bentang alam karst Kendeng dilakukan sejak Senin 13 Maret 2017 di Jakarta. Mereka kecewa kepada pemeirntah yang tidak menanggapi penolakan warga terhadap pendirian dan pengoperasian PT Semen Indonesia di Rembang.

EDI FAISOL

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

51 hari lalu

Pendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023

PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

8 Desember 2023

Warga Kendeng Geruduk Kantor Bupati Rembang Tuntut Pemerintah Hentikan Tambang Karst

Kedatangan para petani itu merespon rencana Bupati Rembang menarik pajak retribusi dari tambang ilegal yang beroperasi di daerah tersebut. "Merespon wacana itu, JM-PPK merasa kecewa dengan komitmen bupati," ujar perwakilan JM-PPK, Joko Prianto

Baca Selengkapnya

Semen Indonesia Bukukan Laba Rp866 Miliar di Semester I-2023

3 Agustus 2023

Semen Indonesia Bukukan Laba Rp866 Miliar di Semester I-2023

Laba bersih PT Semen Indonesia Tbk ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp17,03 triliun pada semester I-2023.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

12 Juli 2023

Ganjar Pranowo Copot Kepala SMKN 1 Sale Rembang karena Dugaan Pungli

Ganjar Pranowo mencopot Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Rembang karena dugaan pungli. Dinas Pendidikan sebut uang itu untuk infak pembangunan musala.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

3 April 2023

Antisipasi Kepadatan di Jalur Pantura Pati-Rembang, Jembatan Juwana Mulai Dibuka

Jembatan JUwana dibuka untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di Jalur Pantura Pati - Rembang, khusus menjelang mudik Lebaran 2023.

Baca Selengkapnya

Inilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?

30 Januari 2023

Inilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?

Perusahaan riset pasar keuangan Astronacci International memperkirakan saham-saham yang berpotensi mengalami kenaikan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

23 September 2022

Batik Lasem, Semula Busana Khas Tionghoa di Rembang

Warna merah pada batik Lasem terbuat dari akar mengkudu, akar jeruk ,ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas.

Baca Selengkapnya

Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

23 September 2022

Batik Lasem, Batik Khas Rembang Hasil Perpaduan Kultur

Tasini menjelaskan perbedaan batik Lasem dengan batik dari daerah lain, adalah warna merah yang biasa tampak mendominasi budaya Tiongkok.

Baca Selengkapnya

78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

11 Agustus 2022

78 Tahun KH Mustofa Bisri: Gus Mus Ulama yang Sastrawan, Berikut ini Karya-karyanya

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus pada 10 Agustus 2022 berusia 78 tahun. Berikut profil dan karya-karya sang ulama yang sastrawan ini.

Baca Selengkapnya