TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dana moneter internasional atau Internasional Monotery Fund sudah tidak dapat mencampuri kebijakan pemerintah Indonesia. Sebab Bank Indonesia memutuskan melunasi utang ke IMF. "Tidak perlu khawatir, utang dikembalikan saja,"kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kantornya, Jumat (6/10).Kalla mengatakan pinjaman IMF berbeda dengan pinjaman luar negeri lain. Pinjaman IMF, kata Kalla, hanya digunakan untuk cadangan dana pemerintah. Dana ini tidak dapat digunakan untuk biaya proyek pembangunan. "Jadi hanya disimpan di Bank Indonesia," kata dia. Indonesia, menurut Kalla, meminjam dana IMF saat krisis tahun 1997. Saat itu cadangan devisa Indonesia tinggal US$ 15-19 miliar. Cadangan itu tidak cukup untuk impor selama tiga bulan. Adapun sekarang cadangan devisa mencapai US$ 42 miliar atau cukup untuk impor selama delapan bulan. Meskipun tak digunakan, kata Kalla, pemerintah tetap harus membayar bunga. Indonesia, kata Kalla, akan berstatus sebagai anggota IMF biasa apabila bisa melunasi utang. Namun Indonesia masih bisa mendapatkan data ekonomi global menggunakan jaringan IMF. Ketika pergi ke Amerika Serikat akhir bulan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan pemimpin IMF. Kalla mengaku tidak membicarakan topik khusus dalam pertemuan itu. "Kita hanya diskusi perekonomian Indonesia,"kata Kalla. SUTARTO