5 Warga Tewas Akibat Tanah Longsor di Sumatera Barat  

Reporter

Editor

Erwin prima

Sabtu, 4 Maret 2017 22:57 WIB

Sejumlah anggota Basarnas Kota Padang, mengevakuasi korban longsor yang berada di dalam mobil pick up di daerah Koto Alam, Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumatera Barat, 4 Maret 2017. Data Sementara BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, sembilan unit kendaraan roda empat tertimbun longsor, korban longsor yang meninggal dunia bertambah menjadi lima orang. ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir dan tanah longsor terjadi di Limapuluh Kota, Sumatera Barat, kemarin. Hujan lebat yang terus mengguyur kabupaten tersebut menyebabkan Sungai Sumpur di sana meluap dan menyebabkan longsor di tebing serta perbukitan.


Baca:
Longsor di Limapuluh Kota, Jalan Sumbar-Riau Putus Total
Bencana di Sumatera Barat, Ini Sebaran Banjir dan Longsor
Tebing 15 Meter di Puncak Longsor, Lalu Lintas Macet Total


"Sebanyak delapan kecamatan dan 13 nagari terdampak langsung dari banjir dan tanah longsor yang meliputi Kecamatan Pangkalan, Kapur IX, Mungka, Harau, Payakumbuh, Lareh Sago Halaban, Sulikik, dan Empat Barisan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 4 Maret 2017.

Hingga sore ini, berdasarkan data BNPB, korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kabupaten Limapuluh Kota tersebut mencapai lima orang, yakni Doni Fernandes, 31 tahun, Teja (19 tahun), Yogi Saputra (23 tahun), Muklis alias Ujang (45 tahun), dan Karudin (25 tahun). Sementara itu, korban yang mengalami luka berat adalah Syamsul Bahri (22 tahun) dan Candra (42 tahun).

Menurut Sutopo, terdapat ratusan rumah yang terendam banjir. Di Jorong Ranah Pasar, terdapat 150 rumah yang terkena banjir, di Jorong Ranah Baru 50 rumah, dan di Jorong Abai 50 rumah. "Lima dusun terisolir. Jalan nasional penghubung Sumatera Barat-Riau putus. Di kelok 17 terdapat empat titik longsor. Delapan mobil tertimpa longsor di Koto Alam Kilometer 17," ujarnya.

Sutopo mengatakan, tim gabungan telah berhasil menjangkau Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir dan tengah melakukan pencarian dan evakuasi korban dari delapan mobil yang tertimpa longsor di Koto Alam. Menurut dia, mobil yang sudah berhasil dievakuasi dalam kondisi rusak berat. Bupati Kabupaten Limapuluh Kota pun telah menetapkan masa tanggap darurat selama tujuh hari, yakni pada 3-9 Maret.

Saat ini, tim reaksi cepat BNPB tengah mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Limapuluh Kota dalam manajerial darurat, pengerahan bantuan pendanaan, dan logistik. BPBD Limapuluh Kota juga telah menghubungi BPBD Kampar Riau untuk membantu penanganan banjir di Kecamatan Pangkalan. "Posko utama penanganan bencana banjir dan tanah longsor didirikan di kompleks kantor Bupati lama," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, BNPB dan BPBD Sumatera Barat telah mengirimkan bantuan logistik dan tenaga untuk mendukung penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor di Limapuluh Kota. "Kebutuhan mendesak saat ini adalah alat berat untuk membersihkan material longsor, mobil rescue, perahu karet, tenda, permakanan, obat-obatan, selimut, air minum, dan lain-lain," tuturnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

11 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

2 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

7 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

8 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

13 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

14 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

18 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

18 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

18 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya