TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perselisihan antara Antasari Azhar dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berhubungan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. "Saya tidak lihat hubungan antara pilkada dengan apa yang terjadi antara Pak Antasari dengan Pak SBY, bahwa berpengaruh iya, tapi tidak menjadi bagian dari itu," kata Kalla di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Februari 2017.
Pernyataan Kalla itu disampaikan untuk menanggapi hasil quick count (penghitungan cepat) Pilkada DKI yang menempatkan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, berada diurutan paling bawah. "Pak Antasari dan Pak SBY kan dua-duanya sudah mengajukan ke polisi, jadi kita tunggu melihat proses di kepolisian, apa yang terjadi, mudah-mudahan sebelum itu ada suatu solusi yang baik dan tenteram dari dua belah pihak," katanya.
Baca: PDIP: Pernyataan Antasari Tak Berkaitan dengan Elektabilitas
Antasari divonis bersalah dalam kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Dia menghuni penjara sejak 4 Mei 2009 dan mendapatkan status bebas bersyarat pada 10 November 2016. Kemudian pada 23 Januari 2017, Antasari bebas murni setelah permohonan grasinya diterima Presiden Joko Widodo.
Belum genap sebulan mendapat grasi, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar membuat pernyataan mengejutkan, Pada konferensi pers 14 Februari 2017, dia meminta SBY untuk jujur akan campur tangannya dalam kasus hukum yang dijalani. Bahkan Antasari melaporkan presiden ke-6 itu ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan keterlibatan mengkriminalisasi dirinya.
SBY sendiri tidak tinggal diam. Dia balik melaporkan Antasari Azhar kepada Bareskrim Polri atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
ANTARA
Berita terkait
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum
5 jam lalu
Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri
Baca SelengkapnyaTerkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas
6 jam lalu
Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi
10 jam lalu
Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.
Baca SelengkapnyaAyah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu
11 jam lalu
Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
14 jam lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim
1 hari lalu
Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel
1 hari lalu
Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.
Baca SelengkapnyaSuami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga
1 hari lalu
Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta
1 hari lalu
Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.
Baca SelengkapnyaKasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku
1 hari lalu
Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.
Baca Selengkapnya