Tudingan Antasari, IPW Minta Polisi Usut Lagi Kasus Nasrudin

Reporter

Rabu, 15 Februari 2017 16:59 WIB

Neta S Pane. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch mendesak kepolisian agar mengusut laporan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar terkait dengan tudingan rekayasa kematian Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.

“Semua penyidik yang terlibat dalam menangani kasus Nasrudin perlu dinonaktifkan dari jabatannya agar proses kasus ini tidak masuk ranah konflik kepentingan,” ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane melalui siaran pers pada Rabu, 15 Februari 2017.

Baca: Polemik SBY-Antasari Azhar, Aulia Pohan: Tanya Pak SBY Saja

Neta mengatakan polisi harus profesional mengusut laporan Antasari terkait adanya rekayasa kasus pembunuhan Nasrudin. Antasari menuding mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merekayasa kasus pembunuhan itu. Nasrudin diketahui meninggal pada 2009 setelah ditembak oleh sejumlah orang suruhan.

Neta juga berharap agar pengusutan kasus ini diawasi tim independen mengingat ada banyak kejanggalan sebelumnya. Polisi juga diharapkan mengusut laporan Antasari agar kematian Nasrudin menemui titik terang. “Sehingga akan terungkap apakah ada unsur politis di balik kasus ini,” ucap dia.

Dia mempertanyakan apakah ada intervensi kekuasaan yang perlu dijawab kepolisian. Kata Neta, laporan Antasari dalam kasus terbunuhnya Nasrudin menjadi isu baru. Sebab selama ini laporan Antasari soal hilangnya baju Nasrudin dan tentang SMS palsu seperti tidak digubris Polri. Sehingga kasus ini tidak selesai secara tuntas dan terang benderang.

Baca: Polemik SBY-Antasari Azhar, PDIP Enggan Menanggapi

Polisi harus menjawab apakah ada pihak lain selain orang-orang yang telah dinyatakan bersalah. Dia juga mempertanyakan sejumlah saksi, seperti Rani dan sopir Nasrudin. Jika polisi tak mengungkap kasus ini, SBY diperkirakan bakal melaporkan Antasari.

Kasus ini mencuat kembali setelah Antasari buka suara di hadapan awak media massa. Antasari Azhar, mendatangi kantor Badan Reserse Kriminal Polri di Gambir, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2017. Antasari mengungkapkan CEO MNC Group Harry Tanoesoedibjo diperintahkan SBY menyampaikan pesan kepada Antasari untuk tidak menahan Deputi Bank Indonesia Aulia Pohan pada Maret 2009.

"Kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono jujurlah. Beliau tahu perkara saya ini. Beliau perintahkan siapa untuk merekayasa dan mengkriminalisasi saya," ujar Antasari yang datang ke Bareskrim bersama adik mendiang Nasrudin, Andi Syamsuddin Zulkarnaen.

AVIT HIDAYAT

Simak pula:
Ahok Unggul di TPS Markas FPI, Panitia Menghitung Ulang
Isu Politik Uang, Wakapolda: Kami Sudah Buat Tim Penyelidik





Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

19 menit lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

5 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

8 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

23 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

23 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

23 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya