Titik Panas Mulai Ditemukan di Kalimantan Tengah

Reporter

Senin, 13 Februari 2017 17:56 WIB

Kebakaran hutan di luar kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 November 2015. Kebakaran hutan merupakan peristiwa yang selalu terjadi setiap tahun, pada akhir musim hujan, selama 18 tahun terakhir. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Palangkaraya - Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit Kotawaringin Timur menyebutkan sejumlah hotspot atau titik panas mulai ditemukan di Kalimantan Tengah dalam dua hari terakhir.

"Hari kemarin Minggu memang ditemukan sejumlah kebakaran hutan dan lahan di Kalteng namun pihak kabupaten dan kota sigap untuk melakukan pemadaman. Namun untuk hari ini Senin kita belum mendapatkan laporan daerah mana saja yang terbakar," ujar Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah Syahril Tarigan, Senin, 18 Februari 2017.

Berdasarkan data BMKG, pada 12 Februari 2017 ditemukan 9 titik panas dan hari ini ditemukan 2 titik panas yang disertai dengan kebakaran hutan dan lahan. Pada Ahad lalu, titik panas tercatat di Kabupaten Gunung Mas sebanyak 5, di Katingan 1, Kotawaringin Timur 1, Murung Raya 1, dan Kota Palangkaraya 1 titik. Sementara untuk Senin ditemukan titik panas di Kotawaringin Timur dan Katingan.

Menurut Syahril, kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah terjadi karena dalam sepekan terakhir tidak ada hujan. "Namun untuk hari ini ada hujan tadi sebentar dan mudah-mudahan hujan ini merata sehingga lahan yang kering bisa basah dan sukar untuk terbakar," katanya.

Syahril mengatakan pihaknya bersama pemerintah kabupaten dan kota tetap siaga terhadap kebakaran hutan dan lahan. Februari masih termasuk musim hujan dan puncaknya antara Maret dan April.

Menurut Syahril, kendati masih musim hujan, Kalimantan Tengah jarang diguyur hujan dalam beberapa pekan terakhir. Karena itu, dia tetap siaga dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

"Untuk penegakan hukum yakni pelaku dan apa motif melakukan pembakaran hutan dan lahan akan kami serahkan kepada pihak kepolisian," katanya.

KARANA WW

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

50 hari lalu

Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

55 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya