Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi disambut kedatangannya di Singapura oleh Perdana Menteri Lee di Singapura. Foto/KBRI Singapura
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia bersiap memperingati 50 tahun hubungan diplomatik dengan Singapura. Kunjungan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Singapura pada 9-10 Februari 2017 juga dalam rangka memulai rangkaian kegiatan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Kedua negara akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang menandai peringatan 50 tahun itu. Momentum ini juga dimanfaatkan untuk membawa kemitraan ke tingkat yang lebih tinggi dalam kurun lima dekade mendatang.
"Berbagai kegiatan akan mengikutsertakan semua lapisan masyarakat, yaitu kegiatan seni-budaya, musik, lari sehat dan dialog, serta forum bisnis dan investasi," bunyi keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura yang diterima Tempo, Sabtu, 11 Februari 2017.
Hubungan bilateral di antara kedua negara terus meningkat walaupun pelambatan ekonomi dunia masih berlanjut. Investasi langsung Singapura (FDI) di Indonesia pada 2016 meningkat 55 persen menjadi US$ 9,2 miliar dari US$ 5,9 miliar pada 2015. Kawasan Industri Kendal (Kendal Industrial Park), Jawa Tengah, yang dikembangkan bersama oleh Jababeka Indonesia dan Sembcorp Singapura telah berhasil menarik penambahan investasi.
Kawasan tersebut rencananya akan dikembangkan lebih jauh sebagai salah satu pusat produksi bagi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun juga menarik minat investor sebagai kawasan kerja sama di bidang industri-industri pendukung minyak dan gas, ekonomi digital, serta pariwisata.
Jumlah wisatawan saling kunjung dari kedua negara tetap merupakan potensi. Nota kesepahaman tentang pariwisata yang ditandatangani saat Leaders’ Retreat telah ditindaklanjuti dengan proyek-proyek yang konkret untuk difinalkan, antara lain promosi tujuan wisata.
Kawasan-kawasan itu seperti Bintan, Yogyakarta, Bandung, dan Medan. Kemudian wisata kapal pesiar ke pelabuhan-pelabuhan tujuan wisata Indonesia serta kerja sama mempromosikan rapat, insentif, konferensi, dan pameran (MICE).