Kasus Panti Asuhan, Desy Ratnasari: Evaluasi Yayasan Swasta

Reporter

Jumat, 10 Februari 2017 08:57 WIB

Desy Ratnasari, anggota DPR RI periode 2014-2019 dari fraksi Partai Amanat Nasional, di sidang perdana paripurna MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 2 Oktober 2014. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Pekanbaru - Anggota Komisi VIII DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Desy Ratnasari meminta Dinas Sosial segera mengevaluasi perizinan pendirian yayasan yang mengelola panti asuhan dan jompo secara swasta. "Hendaknya Dinas Sosial lebih banyak meneliti, apakah benar ada pelaksanaannya," kata Desy, seusai mengunjungi Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Kamis, 9 Februari 2017.

Menurut Desy Ratnasari, hal tersebut perlu dilakukan secara berkala agar kasus penelantaran dan penganiayaan seperti yang terjadi di Yayasan Tunas Bangsa, Pekanbaru tidak terulang. "Tentunya ini dilakukan secara berkala agar kasus serupa tidak terulang," ujarnya.

Baca:
Balita Tewas Penuh Luka, Pemilik Panti Asuhan Jadi Tersangka
Kasus Panti Asuhan, Pemilik Pernah Dilaporkan Atas Penculikan Anak


Menurut Desy, kasus hukum Yayasan Tunas Bangsa tidak serta merta menjadi tanggung jawab dinas sosial lantaran yayasan tersebut dikelola secara swasta. Meski demikian, dia meminta Kementerian Sosial membantu mengelola panti yayasan Tunas Bangsa yang terlantar.

"Yang bisa dilakukan Kemensos adalah berusaha membantu mereka yang masih hidup dan panti yang terlantar dikelola oleh pemerintah," ujarnya.

Baca juga:
Kasus Panti Asuhan, Polisi Temukan 12 Anak di Persembunyian
Kasus Panti Asuhan, Pemilik Pernah Dilaporkan Atas ...


Desy Ratnasari bersama rombongan Komisi VIII yang membidangi urusan sosial mengunjungi Kepolisian Resor Kota Pekanbaru untuk mempertanyakan penanganan kasus penganiayaan dan penelantaran di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Pekanbaru.

Pertemuan bersama polisi berlangsug tertutup. Desy mengaku, kepolisian telah memaparkan segala proses hukum yang sedang berjalan. "Semoga cepat diselesaikan sehingga bisa segera dapat kepastian hukum," kata dia.

Desy Ratnasari menjelaskan, kasus Yayasan Tunas Bangsa ini menjadi catatan Komisi VIII untuk disampaikan dalam rapat kerja bersama Kementerian Sosial dan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak. "Kami akan sampaikan agar pendirian administrasi panti yang akan dioperasionalkan segera ditertibkan," ujarnya.

RIYAN NOFITRA

Simak: Cuti Ahok Habis, Kenapa Presiden Disebut Bisa Langgar UU?

Berita terkait

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

4 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

1 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

6 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya