Standardisasi Khatib, Kiai Lirboyo: Negara Sudah Terlalu Jauh

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 09:52 WIB

Khatib memberikan ceramah usai Shalat Idul Adha di area Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat di Bandung, Sabtu, 4 Oktober 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Kediri – Rencana Kementerian Agama melakukan standardisasi khatib atau penceramah salat Jumat menuai beragam reaksi. Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yang juga anggota Komisi VIII DPR RI, Kiai An’im Falahuddin Mahrus, menilai pemerintah terlalu jauh mencampuri urusan ibadah.

Kecaman ini disampaikan Kiai An’im, yang juga putra pemimpin Lirboyo Kiai Mahrus Aly. Dia menilai standardisasi khatib ini merupakan bentuk intervensi negara terhadap kegiatan ibadah. “Negara sudah terlalu jauh turut campur,” kata Gus An’im—sapaan akrabnya—di Lirboyo, Rabu, 8 Februari 2017.

Menurut Gus An’im, urusan Khatib atau penceramah dengan umat merupakan prerogatif lembaga keagamaan. Hal itu juga merupakan wilayah manusia dengan Tuhannya atau Ubudiyah, yang tak bisa diatur oleh siapa pun, termasuk negara. Jika kemudian standardisasi diberlakukan kepada para penceramah, hal tersebut akan berpotensi menyempitkan ruang dakwah dan syiar agama.

Baca:
Soal Sertifikasi Khatib, Ini Sikap MUI Sumatera Utara
MUI Tak Keberatan Pemerintah Sertifikasi Khatib, Syaratnya..


Meski tak distandardisasi, Gus An’im meyakini ilmu yang diperoleh penceramah sudah sesuai dengan koridor rukun dan syariat. Sebab, rata-rata para penceramah ini sudah melalui pendidikan khusus yang diberikan calon khatib di tiap-tiap pondok pesantren. Standardisasi justru berpeluang membatasi jumlah pendakwah yang menjadi salah satu ujung tombak syiar agama Islam.

Tak hanya kalangan pesantren, pengurus masjid atau takmir pun menilai standardisasi tersebut tak perlu dilakukan. Menurut mereka, persoalan ini masuk di wilayah kepercayaan umat kepada pendakwah. Selama ini pengurus masjid juga tak asal-asalan dalam memilih pendakwah untuk memberikan materi ceramah dengan memilih khatib yang mumpuni. “Kalau distandardisasi, akan banyak surau atau masjid di kampung-kampung yang tak memiliki khatib,” kata Mustofa, takmir Masjid Al-Amin Kediri.

Di luar mereka, tak sedikit pula yang mendukung standardisasi tersebut. Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Blitar Aminuddin Fahruda menyebutkan standardisasi ini perlu untuk menjaga kualitas ceramah yang disampaikan. Apalagi belakangan tak sedikit laporan umat yang menyebut khatib tertentu memasukkan urusan politik dan SARA dengan keras dalam materi ceramah mereka. “Di masjid mereka justru memprovokasi umat,” kata Aminuddin.

Karena itu, ke depan, khatib seperti itu tidak akan ada lagi di tempat-tempat ibadah untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Sebab, bagaimanapun, masyarakat harus mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan golongan apa pun.

Namun dia meminta pemerintah berhati-hati dalam melakukan standardisasi tersebut dengan melibatkan organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Organisasi inilah yang seharusnya diberi kewenangan melakukan standardisasi khatib mereka.

HARI TRI WASONO



Berita terkait

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

5 hari lalu

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap OPD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

5 hari lalu

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

Demi meraih tiket Olimpiade Paris, Indonesia harus berjuang lebih keras di laga perebutan juara 3.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

6 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

6 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

8 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

8 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

10 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

10 hari lalu

Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

Galih Loss Minta maaf dan mengakui video TikTok yang diunggah menistakan agama Islam.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Isi Konten TikToker Galih Loss yang Diduga Lakukan Penistaan Agama

10 hari lalu

Ini Isi Konten TikToker Galih Loss yang Diduga Lakukan Penistaan Agama

TikToker Galih Loss ditetapkan sebagai tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya