Pasokan Melimpah, Harga Cabai di Semarang Tetap Tinggi  

Reporter

Minggu, 29 Januari 2017 14:00 WIB

Petani memetik cabai rawit matang di sentra pertanian Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2017. Meroketnya harga cabai rawit karena sedikitnya panen dan serangan penyakit patek. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Semarang - Pasokan cabai di Semarang mulai bertambah, tapi belum mampu menurunkan harga yang menjulang. Pedagang cabai di pasar induk sementara Johar, Semarang, mengatakan harga cabai Rp 60-105 ribu. “Harga tertinggi cabai rawit merah Rp 105 ribu. Ini justru naik dari sebelumnya Rp 85 ribu,” kata pedagang cabai, Suyadi, Minggu, 29 Januari 2017.

Menurut dia, hanya cabai jenis tropong Rp 30 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 25 ribu. Sedangkan cabai keriting dan hijau harganya Rp 40 dan 60 ribu per kilogram. “Sebelumnya Rp 35 ribu,” kata Suyadi.

Suyadi mengakui, saat ini persediaan mulai membaik. Dia pun menyediakan stok di lapaknya sebanyak empat ton sehari. Menurut dia, kenaikan harga, akibat petani yang masih menjual mahal. Menurut dia, harga cabai akan turun pada pertengahan Maret, saat panen raya. Kini, mereka masih mengandalkan pasokan dari Jawa timur. “Petani di Jateng belum mengirim,” katanya.

Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Jawa Tengah Whitono menyatakan produksi cabai rawit merah mulai meningkat, sebab beberapa wilayah memasuki masa panen. “Terkonfirmasi, dengan meningkatnya pasokan cabai ke pasar saat ini, dibanding pasokan Desember 2016 hingga pertengahan Januari 2017,” kata dia.

Karena itu, TPID Jawa Tengah inspeksi mendadak ke Pasar Johar, Kamis lalu, untuk memastikan kecukupan pasokan. “Dengan lonjakan harga itu, kami segera diskusi secara virtual melalui SiHaTi, dan memutuskan perlunya aksi konkrit, mengendalikan lonjakan harga,” kata Witono.

Ia menyebut, rata-rata harga cabai rawit merah Rp 15-19 ribu di Semarang Sedangkan normalnya Rp 25-35 ribu. Namun, sejak awal tahun harga cabai rawit merah melonjak dari Rp 58.714 menjadi Rp 89.250. “Sedangkan rata-rata minggu kedua Januari 2017, menembus angka Rp 92.800, hingga Rp 100 ribu, sejak 25 Januari 2017,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

4 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

7 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

13 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

16 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

16 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

26 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

38 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

41 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya