Berlimpah, Beras Indramayu Dikirim ke Sumatera--Kalimanta

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 26 Januari 2017 23:01 WIB

Seorang petani menebar pupuk urea di areal persawahan Kelurahan Bojongsari, Indramayu, Jawa barat, Senin (2/4). ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Indramayu – Bulog Sub Divre Indramayu mengirimkan puluhan ribu ton beras keluar Pulau Jawa. Ini karena stok beras yang berlimpah sehingga beras dikirim ke Pulau Sumatera dan Kalimantan.

“Pengiriman akan dilakukan sepanjang Januari hingga Februari mendatang,” kata Kepala Sub Divre Bulog Indramayu, Asep Buhori, Kamis, 26 Januari 2017.


Sekitar 35 ribu ton beras akan dikirimkan secara bertahap ke Kalimantan dan Sumatera. Pengiriman ini merupakan kelanjutan dari pengiriman pada tahun lalu sebanyak sekitar 45 ribu.

Menurut Asep, pengiriman beras keluar pulau yang dimulai pada tahun lalu merupakan pertama kalinya dilakukan sejak tujuh tahun terakhir. Ini karena Bulog Indramayu biasanya hanya mengirimkan beras ke daerah-daerah yang ada di Jawa Barat, seperti Bandung dan Cianjur.

Saat ditanyakan stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Indramayu saat ini, Asep menyatakan jumlah stok berlimpah. Dari target penyerapan sebesar 95 ribu ton setara beras pada 2016 lalu, Bulog bisa membeli dari petani hingga 104 ribu ton.


Ini berarti penyerapan ini mencapai 106 persen dari target. Melimpahnya stok ini menurut Asep bisa terjadi dikarenakan penyerapan sepanjang 2016 lalu tidak menemui kendala berarti.


“Kekeringan yang biasanya membuat banyak sawah mengalami gagal panen tahu lalu, tahun ini tidak terjadi karena fenomena La Nina,” kata Asep.

Tidak hanya itu, fenomena La Nina juga memicu petani untuk melakukan penanaman gadu kedua. Ini berarti mereka menanam padi sebanyak 3 kali sepanjang 2016 lalu. Ditambah dengan perluasan dan percepatan tanam hasil kerjasama antara pemerintah dan TNI, membuat produksi padi sepanjang 2016 berlimpah.


“Panen di Indramayu tidak ada habisnya,” kata Asep.

Tidak hanya itu, sepanjang 2016 lalu serangan hama juga tidak parah. “Bencana juga tidak terjadi,” kata Asep. Ini yang menyebabkan penyerapan juga menjadi maksimal. Padahal kebutuhan beras untuk penyaluran raskin hanya 2.600 ton setiap bulannya.


Advertising
Advertising

Sementara itu target penyepan beras oleh Bulog Indramayu tahun ini mencapai 99.500 ton. Target itu, menurut Asep, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 95 ribu ton. “Penyerapan akan dilakukan saat panen mulai banyak,” kata Asep.

Sementara itu Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan, Kabupaten Indramayu, Sutatang, menjelaskan luas tanam gadu kedua kali atau tanam ketiga sepanjang 2016 lalu saat ini sudah mulai panen.


“Hingga pertengahan Januari ini sudah 80 persen,” kata Sutatang. Masing-masing tersebar di Kecamatan Tukdana, Indramayu, Bangodua, dan Sukagumiwang.

Ada pun produksi panen gadu kedua rata-rata mencapai 7 hingga 8 ton gabah kering panen (GKP) setiap hektarnya. Produksi beras ini, menurut Sutatang, terbilang cukup tinggi.


Sedangkan harga gabah berkisar Rp 4 ribu hingga Rp 4.200/kg. Sedangkan untuk lahan tanam rendeng 2016/2017 saat ini masih belum panen. “Sekitar Maret 2017 nanti baru akan panen,” kata Sutatang.


IVANSYAH

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

1 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

1 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

1 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

10 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

11 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

11 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

12 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

15 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

28 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya