Selidiki ISIS, Densus 88 Periksa 17 WNI yang Dideportasi dari Turki

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 08:05 WIB

Pemotor misterius membawa bendera mirip ISIS di Jalan Slamet Riyadi Solo, 24 Juli 2015. Mereka melintas beberapa saat sebelum aksi damai ribuan masyarakat muslim. Penyelenggara aksi menyatakan bahwa pembawa bendera bukan bagian dari peserta aksi. TEMPo/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror sedang memeriksa 17 warga negara Indonesia yang dideportasi dari Turki pada 21 Januari 2017.

"Sampai tadi malam, mereka masih diperiksa Densus 88. Jadi 17 orang WNI ini diduga ikut dengan jaringan teroris internasional ISIS," ucap Boy di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 23 Januari 2017.

Boy berujar, berdasarkan informasi sementara, 17 WNI itu berencana masuk Suriah melalui Turki. Namun upaya mereka gagal karena Turki memeriksa ketat warga asing atau wisatawan yang disinyalir terindikasi ikut kegiatan konflik di Suriah dan Irak. "Setelah dijaring, mereka di-interview di sana dan dilakukan langkah deportasi," ujar Boy.

Baca: FPI Ancam Laporkan Ketua Ansor Babel karena Tolak Rizieq


Boy menuturkan yang didalami polisi adalah apakah benar tujuan mereka bergabung dengan ISIS atau ada kejahatan lain. Polisi, kata dia, berupaya menyelidiki kasus tersebut secara proporsional.

Sebab, ucap Boy, ada kasus deportasi serupa yang tidak bisa dibuktikan polisi, sehingga orang yang dideportasi dikembalikan. "Kita akan lihat paling tidak dalam dua-tiga hari ke depan."

Informasi mengenai WNI yang dipulangkan awalnya disampaikan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno pada Minggu, 22 Januari 2017.

Simak juga: Sylviana Sebut Jokowi dalam Kasus Dana Bansos, Ahok Bereaksi


"Berkat kerja sama Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta dengan Densus 88, 17 WNI yang datang dengan penerbangan Turkish Airlines TK056 dari Turki telah diamankan," ucapnya melalui pesan WhatsApp. Pesawat itu tiba sekitar pukul 18.10 WIB, Sabtu, 21 Januari 2017.

Adapun para WNI itu antara lain:
1. FW, perempuan, kelahiran Padang, 5 April 1991
2. S, perempuan, Padang, 22 Desember 2014
3. M, laki-laki, 4 Desember 2013
4. S, 23 September 1993
5. SMA, laki-laki, Pandeglang, 25 Mei 1981
6. APA, perempuan, Ujung Pandang, 24 Juli 1999
7. IOM, perempuan, Malang, 15 Oktober 1987
8. SS, perempuan, Lampung, 1 Juli 1985
9. RRZ, laki-laki, Makassar, 20 Juni 1980
10. UAS, perempuan, Makassar, 22 April 1979
11. MBM, laki-laki, Malang, 26 Februari 2007
12. MSR, perempuan, Poncorejo, 11 Januari 2016
13. ARR, laki-laki, Makassar, 20 Oktober 2008
14. ZKI, perempuan, Gowa, 3 Maret 2015
15. AIR, laki-laki, Makassar, 23 Januari 2008
16. JF, laki-laki, Jakarta, 26 Februari 1985

REZKI ALVIONITASARI




Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.

Baca Selengkapnya