Perayaan Imlek, Bank Indoensia Kalbar Sediakan Rp 90 Miliar

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Sabtu, 21 Januari 2017 00:00 WIB

Instalasi kerajaan Cina bertajuk Spring Emperor Installation untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2017 di Senayan City, Jakarta, 18 Januari 2017. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Pontianak - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan uang tunai Rp 90 miliar untuk seluruh wilayah di Kalimantan Barat dalam rangka menyambut perayaan tahun Imlek.

"Penyediaan uang tunai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat. Menghadapi Imlek kami juga membuka layanan penukaran uang pecahan kecil pecahan Rp 20 ribu ke bawah," ujarnya di Pontianak, Jumat, 20 Januari 2017.

Ia menambahkan untuk penukaran uang selain di loket Bank Indonesia, pelayanan penukaran dilakukan oleh semua bank umum di Kalimantan Barat. "Sehubungan dengan hal itu, masyarakat dihimbau untuk melakukan penukaran UPK di tempat-tempat yang resmi agar terhindar dari risiko tidak tepat jumlah ataupun menerima uang rupiah yang tidak asli," ujar Dwi.

Dwi menjelaskan, kebutuhan uang tunai selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ia mencontohkan satu di antaranya adalah faktor musiman. "Faktor musiman sangat berpengaruh terhadap perputaran uang dikarenakan pada periode tersebut tingkat kebutuhan uang tunai oleh masyarakat dan perbankan kerap kali menunjukan angka yang signifikan. Salah satunya momen Imlek ini," ujarnya.

Perputaran uang di Kalbar saat Imlek, kata dia, berada di urutan ke tiga, setelah Idulfitri dan Natal-Tahun Baru. "Untuk Imlek kebutuhan uang pecahan kecil berdasarkan tahun- tahun sebelumnya saat perayaan terus meningkat. Hal itu lantaran ada kebudayaan memberikan uang atau angpao kepada orang yang lebih muda," terangnya.

Menurutnya persediaan uang tunai BI sangat mencukupi. Dwi menjelaskan, pada Imlek periode tahun 2013-2016 telah terjadi perbedaan karakteristik cashflow dimana aliran uang keluar lebih besar dibandingkan uang masuk.

"Pada saat itu juga posisi likuiditas perbankan masih menunjukan kondisi net long. Sehingga kebutuhan masyarakat untuk uang tunai dapat terpenuhi dengan posisi kas yang dimiliki oleh perbankan," ungkapnya.

Po

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

23 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya