Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Bengkulu - Warga Bengkulu berlarian ke luar rumah di tengah guyuran hujan saat diguncang gempa berkekuatan 5,2 skala Richter pada Kamis, 12 Januari 2017, pukul 20.29 WIB.
Warga Bengkulu berlarian ke luar rumah sesaat setelah gempa. Mereka baru kembali ke rumah setelah memastikan situasi benar-benar aman.
Elli, warga Kelurahan Sidomulyo, Kota Bengkulu, mengaku spontan keluar rumah ketika gempa. Padahal saat itu hujan deras tengah mengguyur Kota Bengkulu. "Refleks aja. Kalau gempa, antisipasi pertama kita lari keluar. Kita masih trauma dengan gempa besar 2007," katanya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Litman menjelaskan, gempa tektonik berkekuatan 5,2 SR tersebut berpusat di barat daya Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. "Namun gempa itu tak berpotensi tsunami," ujarnya.
Lokasi gempa berada di 5.45 lintang selatan, 102.66 bujur timur, dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi gempa itu berada di 123 kilometer barat daya Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Litman mengatakan gempa terjadi karena adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah dan lempeng Eurasia. "Ditambah Bengkulu berada di kawasan patahan Sumatera, sehingga kerap digoyang gempa."
Sementara itu, meski getarannya terasa hingga Kota Bengkulu, belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.