Cerita di Balik Investigasi Budak Indonesia di Kapal Taiwan  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 10 Januari 2017 12:36 WIB

Cover majalah Tempo edisi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris soal perbudakan terhadap pelaut Indonesia di kapal Taiwan.

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Tempo menurunkan tulisan investigasi perbudakan yang dialami anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal-kapal ikan Taiwan. Tulisan ini adalah hasil kolaborasi bersama The Reporter, media independen asal Taiwan.

Kerjasama ini diawali dari kedatangan dua wartawan The Reporter pada akhir Oktober lalu. Mereka adalah reporter I Ting Chiang dan fotografer Yu En Lin. Keduanya membawa segepok dokumen tentang kematian pelaut asal Tegal, Jawa Tengah, bernama Supriyanto. Dokumen itu menyebutkan Supriyanto ditengarai dianiaya oleh kapten sebelum tewas.

Baca: Investigasi ABK Indonesia yang Menjadi Budak di Kapal Taiwan

Kematian Supriyanto sebenarnya sudah diberitakan tahun lalu. Kejaksaan Kota Pingtung di Taiwan menyelidiki kasus ini setelah kapal merapat di pelabuhan kota itu pada 11 September 2015. Tapi kasus ini ditutup karena Kejaksaan menyatakan tak menemukan bukti penganiayaan. Autopsi yang mereka lakukan menunjukkan Supriyanto meninggal karena sakit.

I Ting dan Yu En datang ke Indonesia untuk menelusuri latar belakang Supriyanto. Selama berbulan-bulan sebelumnya, tim The Reporter keluar-masuk sejumlah pelabuhan di Taiwan dan mewawancarai pelaut asing, termasuk Indonesia.

Kami lalu sepakat berkolaborasi menyingkap perdagangan manusia dan perbudakan di kapal Taiwan. Ada sekitar 8.000 pelaut Indonesia yang resmi bekerja di negeri itu. Sisanya, yang berangkat secara ilegal, tak teraba. Baru belakangan kami memperoleh estimasi dari Kementerian Luar Negeri bahwa jumlahnya di atas 40 ribu.

“Dalam globalisasi, setiap isu saling terkait dan melibatkan entitas internasional. Itu sebabnya kami berkolaborasi dengan Tempo. Kami berbagi harapan bahwa jurnalisme adalah kunci untuk masyarakat yang adil dan setara,” kata Sherry Lee, Direktur Pelaksana Redaksi The Reporter.

Di Indonesia, Tempo mewawancarai pelaut dan mantan pelaut, sponsor atau calo perekrut ABK, dan agen yang tersebar di Jakarta, Tegal, Pemalang, dan Cilacap. Kami juga menemui pembuat buku pelaut palsu dan sertifikat keterampilan pelaut di penjara Polda Metro Jaya.

Dari cerita mereka, tergambar pola bagaimana ABK direkrut, dibekali dokumen palsu, disodori kontrak yang tak adil, dan akhirnya diperlakukan dengan buruk di atas kapal. Cerita tak berakhir di situ. Sebab, setelah turun dari kapal, sejumlah pelaut tak mendapatkan gaji yang dijanjikan.

Untuk mendapatkan gambaran utuh, kami mengirim Mustafa Silalahi, redaktur Desk Investigasi, ke Taiwan. Mustafa bertemu dengan pelaut Indonesia di Taipei, Keelung, dan Kaohsiung. Kota yang disebut terakhir merupakan pelabuhan yang paling banyak ditinggali pelaut Indonesia. Dia juga menemui agen Taiwan yang menjadi penyalur ABK asal Indonesia ke kapal milik orang Taiwan.

Baca cerita selengkapnya di majalah Tempo pekan ini dengan liputan utama berjudul "Budak Indonesia di Kapal Taiwan".

TIM INVESTIGASI TEMPO

Berita terkait

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

8 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

10 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

11 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

11 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya