Penulis Jokowi Undercover, Tito: Mohon Maaf, Intelektualnya...  

Reporter

Rabu, 4 Januari 2017 10:05 WIB

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan setelah menjadi pembicara dalam rapat koordinasi gubernur di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis, 24 November 2016. Tempo/Arkhelaus W.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal M. Tito Karnavian mengatakan dia sudah memerintahkan tim dari Badan Reserse Kriminal untuk membedah buku Jokowi Undercover yang ditulis Bambang Tri Mulyono. Tito menyebut penulis tidak memiliki kemampuan metodologi untuk melakukan penelitian.

Penyidik, kata Tito, melihat fakta dan metodologi penulisan buku itu. Menurut Tito, metodologi penulisan harus dilengkapi dengan data pendukung. "Contoh, penulis mengatakan bahwa, mohon maaf, Bapak Jokowi ini keturunan dari A, kami tanya apakah penulis punya data primer?" kata Tito di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Januari 2017.

Tito mengatakan data primer dapat berupa dokumen, seperti akta kelahiran atau sumber pertama atau orang yang mengetahuinya. "Tapi ini tidak ada," ujar Tito. "(Kami tanya lagi) Ada enggak data sekunder? Dia katakan tahu dari orang lain."

Baca: Buku Jokowi Undercover, Polri Mulai Incar Bagian Percetakan

Sedangkan orang lain yang dimaksud penulis, juga tidak punya rujukan atau buku. Tito menduga Bambang sebagai penulis menganalisis sendiri lalu membuatnya jadi sebuah tulisan.

"Jadi dia menganalisis sendiri berdasarkan foto, dihitung sendiri gambarnya, panjang alisnya, segala macam. Dia punya enggak keahlian itu?"

Tito mengatakan Bambang tidak lulus strata 1. Dia tamat sekolah menengah atas. "Waktu kami interview, mohon maaf, kemampuan intelektualnya relatif menengah ke bawah," ujar Tito.

Kapolri berpendapat, Bambang tidak memiliki kemampuan metodologi untuk melakukan penelitian. Apalagi, menurut dia, buku fakta haruslah memuat data, tidak seperti membuat novel yang dikarang.

Baca: Penulis Jokowi Undercover Terancam Bui 6 Tahun

"Ini data pendukung tidak ada sama sekali, makanya kami berani menetapkan bahwa itu adalah bohong," kata Tito.

Polisi menangkap Bambang di rumahnya, Blora, Jawa Tengah, pada 30 Desember 2016. Bambang lalu ditahan di tahanan sementara Bareskrim di Polda Metro Jaya.

Buku Bambang yang berjudul Jokowi Undercover diduga tidak memiliki data yang memadai. Beberapa bagian buku itu menyebutkan latar belakang Jokowi berbeda dengan identitas yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum ketika mendaftar sebagai calon presiden.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

7 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

22 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

2 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya