Begini Badai Tropis Cyclone Yvette Beraksi di Bima  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Sabtu, 24 Desember 2016 08:29 WIB

Suasana banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, 22 Desember 2016. Tempo/Akhyar M. Nur

TEMPO.CO, Bima - Kepala Stasiun Meteorologi Bandar Udara Sultan Salahuddin Bima Darjono mengatakan, berdasarkan perkiraan secara umum, cuaca buruk di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat, akan berlangsung cukup lama hingga tiga bulan. Ini terjadi jika ada tekanan rendah (badai tropis atau Tropical Cyclone Yvette) yang bergerak cepat di selatan Bali atau sekitar Darwin dan Australia Barat. Kondisi itu sebagai salah satu pemicu yang dominan.

Daryatno menjelaskan, pola arah angin dan kecepatan angin yang mencapai 3.000 feet bergerak menuju pusat tekanan rendah dan tekanan rendah di sekitar Darwin, Australia. Inilah yang kemudian memicu cuaca buruk karena adanya pusaran di selatan Pulau Bali, di mana terjadi belokan angin yang membawa masa udara basah. “Sehingga tumbuh dan terbentuk awan-awan convective atau awan Cumulonimbus yang menggumpal meluas di atas Bima,” kata Darjono kepada Tempo.

Bima pada Rabu kemarin dilanda banjir bandang. Sungai Padolo, Rabasalo, dan Nungga meluap akibat curah hujan tinggi. Banjir dengan ketinggian sekitar 1-2 meter merendam ribuan rumah di lima kecamatan. Sejumlah rumah dan mobil juga dilaporkan hanyut.

Baca: Begini Cuaca Ekstrem Saat Melanda Bima

Pada Jumat, 23 Desember 2016, banjir kembali datang menyusul hujan deras dan menyebabkan jembatan Penatoi, penghubung wilayah Raba dan Bima, terputus. Sedangkan jembatan Padolo, penghubung Kabupaten Bima dan Kota Bima, dipasangi police line karena retak. Listrik mengalami pemadaman kembali. Arah banjir tidak lagi datang dari Wawo, tapi juga dari arah Wera di utara.

Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan lembaganya sudah mengirim tim. Bima kekurangan obat dan paket gizi untuk bayi di bawah 5 tahun karena terendam banjir. “Bantuan dikirim dari Kabupaten Dompu,” ujarnya. “Masyarakat harus hati-hati terhadap penyakit pencernaan, kulit, dan pernapasan.”

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan belum semua korban banjir di Bima mendapatkan bantuan. Distribusi bantuan terhambat banjir susulan.

Baca Juga: Bagaimana Lima Jembatan di Bima Bisa Putus?

Kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah makanan siap saji, air mineral, air bersih, pakaian, selimut, tenda, tikar, matras, pelayanan medis, dan obat-obatan. “Baru sebagian bantuan didistribusikan,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Sutopo mengatakan BNPB sedang menyiapkan bantuan logistik untuk dikirim ke Bima. Ia mengatakan pengiriman akan dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan pesawat terbang dari Jakarta dan mengerahkan bantuan logistik dari Mataram.

Beberapa wilayah di Kota Bima masih terendam banjir pada Jumat, 23 Desember, sekitar pukul 18.00 Wita. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Asa Kota dan Kecamatan Rasa Nae Barat. Ketinggian air di wilayah tersebut mencapai 1-1,5 meter.

Korban banjir mengungsi di beberapa tempat, seperti masjid dan bukit di Penaraga, Rite, Santi, Tambana, Dana Traha, Bukit Jatiwangi, Bukit Kosambo Mande, Soncotengge, Bukit Penatoi, dan Dorolonda.

VINDRY FLORENTIN | AKHYAR M. NUR | ARKHELAUS W.






Advertising
Advertising

Berita terkait

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

13 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

16 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

20 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

21 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

22 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

22 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya