Kapolri Jenderal Tito Karnavian tiba di lokasi Aksi Bela Islam, 2 Desember 2016. TEMPO/BRIAN HIKARI
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mendapat sorakan saat berbicara di depan massa Aksi Super Damai, Jumat, 2 Desember 2016. Saat itu, Tito yang duduk di atas panggung, berniat akan memberikan sambutan sebagai Kapolri.
Tito yang tampil dengan seragam polisi dan kopiah hitam sempat mendapat kalungan sorban dari salah satu pemuka agama di atas panggung. Sejak itu pula, sorakan dari arah massa mulai bergemuruh. "Turun, turun!!!" kata mereka.
Dalam sambutannya, Tito menyampaikan rasa salutnya pada aksi ini. "Hari ini seperti saat ibadah haji di Padang Arafah (Mekah)," katanya. Namun suara dia kembali ditenggelamkan sorakan massa aksi.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Natsir kemudian mengambil alih situasi dan berbicara kepada massa. Dia meminta massa tenang. "Kita ini sedang menghormati simbol negara," ujarnya.
Massa pun kembali bergemuruh dengan nyanyian "Tangkap Ahok". Ahok alias Basuki Thajaja Purnama adalah Gubernur DKI Jakarta non-aktif yang menjadi tersangka dalam kasus penistaan agama.
Meskipun ditetapkan jadi tersangka, Ahok tak ditangkap dan tetap menjalani aktivitas kampanye menjelang pilkada DKI 2017.
Tito pun melanjutkan sambutannya dengan berjanji akan terus mengawal kasus Ahok. Adapun Kejaksaan telah menerima berkas lengkap (P21) kasus Ahok dari Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Dia mengatakan itu adalah bukti nyata kerja Polri.
"Apa yang kami lakukan sudah sesuai dengan prosedur, bahkan beberapa kali diperiksa KPK tak jadi tersangka. Namun diperiksa Polri, bisa jadi tersangka," kata Tito.
Ia pun kemudian mengajak massa berdoa bersama agar kasus ini bisa tetap berjalan. Sambutan ini kembali mendapatkan respons sorakan dari massa. "Buktikan, buktikan!" massa bersorak.