Aksi 212: Tak Ikut ke Monas, Rachmawati Akan Beraksi di MPR

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 2 Desember 2016 04:20 WIB

Musikus Ahmad Dhani bersama Rachmawati Soekarnoputri dan Lily Wahid (kiri), memberikan keterangan dalam Gerakan Selamatkan NKRI bersama sejumlah tokoh nasional, di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, 1 Desember 2016. Dalam pernyataan bersama ini mereka menyatakan batal ikut aksi Bela Islam Jilid III dan akan menyerahkan resolusi atau maklumat kepada pimpinan MPR agar segera melakukan sidang istimewa untuk mengembalikan UUD ke UUD 1945 yang asli. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Rachmawati Soekarnoputri, dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Lily Wahid, serta beberapa tokoh nasional menggagas gerakan selamatkan NKRI. Mereka menuntut Majelis Permusyawaratan Rakyat melakukan Sidang Istimewa agar mengembalikan undang-undang dasar amandemen ke Undang-Undang Dasar 1945 yang asli.

"Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan," ujar Rachmawati di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016. Rachmawati menegaskan, dia akan melakukan aksi ini selepas salat Jumat dengan membawa sekitar sepuluh ribu orang, selain dari peserta aksi di Monas. "Ini adalah kesadaran terhadap publik, masyarakat silakan saja kalau mengikuti ke MPR."

Rachmawati beranggapan, komitmen Presiden Joko Widodo menciptakan Indonesia yang berdaulat dan bebas dari ketergantungan asing tidak akan pernah terwujud. Dia menilai UUD 1945 hasil amandemen melahirkan sistem politik dan ekonomi liberal. "Hal ini memang sulit dilakukan jika kita masih terjebak dengan payung konstitusi bangsa saat ini, yaitu UUD 1945 hasil amandemen," katanya.

Fakto-faktor tersebut, menurut Rachmawati, bakal mempersulit Jokowi menjadikan bangsa mandiri layaknya Trisakti yang digagas Sukarno. Namun, terkait Aksi Bela Islam jilid 3, ia menuturkan, aksi di Monumen Nasional itu hanya untuk ulama. "Aksi Bela Islam 3 telah dibelokkan maknanya, seolah hanya sekadar doa, yang tentunya bertentangan dengan semangat sesungguhnya aksi tersebut," ujarnya.

Sejalan dengan Rachmawati, Lily Wahid memaparkan, tuntutan aksi sebelumnya pada Jumat, 4 November 2016, telah dibelokkan. "Yang beredar di masyarakat berbeda, ada isu makar, isu teroris, isu ditunggangi radikal, karena kita sama sekali tidak ada kepentingan menggulingkan pemerintah," ucapnya.

Adapun Gerakan Selamatkan NKRI juga melibatkan musikus Ahmad Dhani. "Saya ikut Bu Rachma dan Bu Lili. Kemungkinan saya enggak ke Monas, terserah mereka mau ke mana, saya ikut. Saya menjaga ikon-ikon wanita Indonesia ini," tuturnya.

AKHMAD MUSTAQIM

Baca Pula
Ahok Segera Disidang, Mengapa Tidak Ditahan?
Peserta Aksi 2 Desember Mulai Padati Masjid Istiqlal





Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

44 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya