Dikepung Polisi, Desa di Langkat Ini Ditinggalkan Para Pria  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 20 November 2016 10:48 WIB

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Para pria di Desa Mekar Jaya, Langkat, Sumatera Utara, disebutkan pergi meninggalkan rumah masing-masing pasca-pengepungan desa itu oleh sekitar gabungan 500 polisi dan aparat lain sejak Jumat kemarin. Hingga hari ini, polisi disebutkan masih mengepung desa yang sudah sepi tersebut.

“Sekarang yang tersisa di kampung hanya ada wanita, anak-anak, dan kakek-kakek tua. Yang laki-laki pergi semua karena ada yang sedang kami hindari,” kata anggota Majelis Wilayah Petani (MWP) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Utara, Afrizal Kurniawan Amsar alias Wawan, kepada Tempo, Ahad, 20 November 2016. Di desa itu pula berdiri SPI Mekar Jaya.

Ia tak mau menyebutkan lokasi keberadaan mereka. Wawan pun tak mau menyebutkan keberadaannya saat ini. Ia enggan menjelaskan alasan mereka bersembunyi. Wawan hanya menyebutkan langkah sembunyi itu merupakan bagian dari strategi dan menghindari bentrok dengan polisi.

Desa tersebut rencananya akan digusur karena bersengketa dengan PT LNK, salah satu anak perusahaan PTPN II. Sebelumnya, masyarakat desa yang umumnya petani bersedia bermediasi dan berjanji menunjukkan sertifikat tanah mereka asalkan dilakukan di kantor BPN. Namun pertemuan itu tak kunjung terjadi.

Puncaknya, Jumat, 18 November 2016, polisi dibantu TNI menggeruduk desa itu sambil membawa alat-alat berat. “Ada sekitar 200 anggota pengamanan yang terdiri dari polisi dan tentara. Mereka akan mengawal alat berat yang akan menggusur lahan petani,” kata Wawan.

Sebenarnya, kata Wawan, alat-alat berat, seperti traktor dan backhoe berat, sudah dikirim ke desa sejak lama. Namun, penggusuran gagal dilakukan lantaran masyarakat sekitar berkali-kali mengusir petugas. Eksekusi kembali akan dilakukan hari ini. Sambil eksekusi dilakukan, pintu masuk menuju ke lahan yang diklaim milik petani yang bernaung di SPI Mekar Jaya saat ini sudah ditutup polisi.

Kepala Kepolisian Langkat Ajun Komisaris Besar Mulya Hakim Solichin mengatakan, saat ini, 500 personel gabungan tengah mengawal penggusuran itu. “Kami sedang membantu pemilik lahan. Kami hanya bertugas untuk mengamankan saja dan membersihkan proses penertiban,” kata Mulya kepada Tempo, Ahad, 11 November 2016.

Mulya menyebutkan tidak ada ancaman berarti saat penertiban lahan pertanian itu. Perlawanan justru muncul, katanya, dari pihak lain yang ingin menguasai lahan tersebut. Menurut Mulya, pemilik sah lahan seluas 554 hektare tersebut adalah PTPN II. “Warga setempat justru mendukung karena penggunaan lahan selama ini tidak sesuai koridor,” katanya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

23 Februari 2024

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

Hak petani termasuk berbagi manfaat secara adil hingga hak untuk menyimpan dan menjual benih.

Baca Selengkapnya

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

23 Februari 2024

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

Aksi petani dan ribuan peternak di berbagai negara untuk menuntut pemerintah memenuhi hak-hak mereka dalam profesinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

15 Januari 2024

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

Ribuan petani di Jerman menggelar protes kenaikan pajak oleh pemerintah. Mereka membawa traktor ke pusat kota Jerman.

Baca Selengkapnya

5 Pelaku Penembakan Mati Mantan Anggota DPRD Langkat Ditangkap

13 Februari 2023

5 Pelaku Penembakan Mati Mantan Anggota DPRD Langkat Ditangkap

Dari hasil penyelidikan, ujar Panca, motif penembakan terhadap Paino dikarenakan Sentosa Ginting sakit hati.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

24 September 2022

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

Partai Buruh Bersama organisasi buruh dan para petani menggelar unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Sabtu, 24 September 2022.

Baca Selengkapnya

KPK Jebloskan Penyuap Bupati Langkat ke Penjara

25 Juli 2022

KPK Jebloskan Penyuap Bupati Langkat ke Penjara

Muara adalah terpidana pemberi suap kepada Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-Angin. KPK menyebut Muara dijebloskan ke LP Medan.

Baca Selengkapnya

Bupati Langkat Didakwa Terima Suap Rp 572 Juta

14 Juni 2022

Bupati Langkat Didakwa Terima Suap Rp 572 Juta

Bupati Langkat nonaktif Terbit Perangin Angin didakwa menerima suap Rp 572 juta dari pengusaha terkait proyek di kabupaten itu.

Baca Selengkapnya

Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Mengaku Tak Tahu Istilah Daftar Pengantin

30 Mei 2022

Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Mengaku Tak Tahu Istilah Daftar Pengantin

Jaksa menanyakan soal istilah daftar pengantin kepada Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin. Namun, Terbit mengaku tak tahu.

Baca Selengkapnya

Bukit Lawang Jungle Trail Run 2022, Event Wisata dan Olahraga Berbasis Budaya

21 April 2022

Bukit Lawang Jungle Trail Run 2022, Event Wisata dan Olahraga Berbasis Budaya

Event Bukit Lawang Jungle Trail Run 2022 diharapkan dapat memulihkan sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya